Suara percikan air hujan bukanlah hal penting bagi sebagian orang, sebagiannya lagi menganggap itu indah serta memiliki makna yang dalam. Tetapi, bagi Sierra Kusuma, suara itu seperti neraka, sangat menakutkan.
Gadis berkulit putih itu sangat membenci hujan beserta kawan-kawannya yang tidak lain adalah aroma tanah basah, geledek, petir, genangan air, bahkan warna langit mendung, ia benci situasi itu. Dengan sosok yang terlihat kuat, siapa sangka mimpi buruknya adalah hujan?
Hal ini memiliki sebab dan akibat, hanya diketahui oleh Eva, sahabatnya, dan Mia yang merupakan kakak dari mendiang Ibunya. Sebab kecelakaan tragis yang menimpa kedua orangtuanya saat hujan deras membasahi bumi, gadis berambut pendek sebahu itu mengalami trauma parah terhadap hujan sebagai akibatnya.
Kala itu, Surya dan Anna sedang berada di kantor. Keduanya lupa kalau hari itu adalah anniversary mereka yang ke-20 karena tengah mengerjakan suatu project yang sangat penting. Sejak satu minggu sebelumnya, Sierra sudah merencanakan surprise untuk kedua orangtuanya. Khusus di hari spesial itu, ia berharap kedua orangtuanya tidak memikirkan pekerjaan mereka dan hanya fokus merayakan anniversary bersama dengan dirinya.
Gadis itu meminta agar Surya dan Anna bersama-sama menjemputnya di sekolah dengan alasan ia merasa demam. Kedua orangtuanya yang sedang sibuk pun menolak permintaan Sierra dengan kata maaf beserta penjelasannya, berharap putri semata wayang mereka itu akan mengerti.