Raindu

M. Yusuf Kamal
Chapter #5

#5

“Malun, ada yang nyariin.” perempuan berambut panjang kriting berkuncir membawa kabar baik.

“Siapa, Fit?” Malun berdiri, menyandarkan bahu ke dinding di sebelahnya, menyilangkan kakinya.

“Bentar, Lun.” dia membuka resleting tas, diambilnya jaket hitam.

“Nih,” menyodorkan tangannya. “Nggak kenal, titip pesan. Makasih, katanya.”

Malun mengangguk, “Thanks, ya.”

“Siapa, Lun?” jhaa, si kriting kepo.

“Yeh.. kepo lu, Fit.” Malun keluar kelas.

Di meja makan. Beberapa hal ungkapan tertahan oleh suapan. Ayah sebagai tulang punggung keluarga tentu belum siap untuk mengatakan kepada anak-anaknya. Satu Minggu lagi harus keluar kota bersama rekan setimnya untuk mengerjakan sebuah proyek besar. Ibu pun belum siap buat merelakan ayah pergi jauh dari keluarga selama tiga bulan ke depan. Baru pertama kali dalam hidupnya dia harus berpeluk kerinduan. Malun dan Adik masih menyantap makanan di atas meja penuh keheningan.

“Ayah pengin bilang sesuatu sama kalian.” menggeser bangku, matanya menatap pada kedua anaknya.

“Dengarkan baik-baik, ya.” wajah Ayah menjadi serius, “minggu depan, Ayah harus ke luar kota, karena ada urusan, entah Ayah belum tahu pasti. Barusan dikabarin sama rekan tim Ayah. Selama Ayah di luar kota, kalian berdua jangan nakal, terutama kamu,” mengarah kepada Adik.

“Lama tidak, Yah.” Adik bertanya.

“Tiga bulan, kok. Tidak lama, sebentar. Ayah janji, nanti Ayah bawakan mainan buat kamu.” dicubitnya pipi sang anak itu, dielusnya perlahan. Jujur, setiap Ayah pasti merindukan momen ini. Antara jarak dan waktu memisahkan mereka berdua demi berkelanjutan hidup.

“Sebagai anak lelaki pertama, kamu harus melindungi Ibu dan Adik kamu.” dipegangnya kepala Malun, diusapnya perlahan.

“Suatu nanti, apa yang Ayah rasakan, kamu alami, Lun. Ayah, tahu. Kamu disini hanya diam saja, dan setuju keberangkatan Ayah, mungkin dibelakang kamu tidak menerima semua ini, kan?” sindir ayahnya. Ayah tahu sekali sifat Malun seperti apa. Ketika didepan senyum manis mengatakan setuju, dibelakang jauh dari pikiran awal.

Lihat selengkapnya