CW / TW :
mengandung harsword & english broken.
─────────────────
.
.
.
"Lo emang benar nggak mau jadi pemimpin Terakota, Kal? Bang Bintang tanya terus tuh, berharap lo mau jadi penerus dia." Karel mengulang pertanyaan yang sama hampir setiap hari untuk terus meyakinkan Rakala.
"Gue nggak minat, Rel. Lo aja sana gantiin dia."
Karel mendengkus. "Yang bang Bintang maunya itu lo, bukan gue."
Memang sejak awal Rakala tidak tertarik untuk menjadi pemimpin Terakota. Untuk ikut menjadi bagian Terakota saja Rakala tidak berminat. Ia beberapa kali datang dalam acara yang kelompok itu buat semata-mata untuk menghargai Bintang, pemimpin Terakota yang memiliki hubungan baik dengannya.
"Bang Bintang kelihatan punya harapan besar sama lo, " ujar Karel lagi.
Jovian mengangguk setuju. "Gimana nggak punya harapan besar coba. Lo jago berantem, kemarin balapan lawan Senopati juga menang terus. Lo paket komplit untuk jadi pemimpin, Kal."
Kaisar yang mendengar pembahasan yang sama itu akhirnya memilih angkat suara setelah sekian lama. Cowok dengan nama lengkap Kaisar Raharja itu tahu bagaimana sikap sepupunya sejak awal. "Bintang juga tahu alasan Rakala nggak mau karena apa. Harusnya dia bisa cari kandidat lain, masa dari semua anggotanya nggak ada yang berpotensi untuk posisi itu."
"Kalau ada juga nggak akan mungkin bang Bintang terus-terusan bujuk Rakala, " jawab Karel.
Jovian yang mengunyah kuaci melirik Rakala yang masih tetap pada pendiriannya. "Lo tadi kabur ke mana? Kok gue nggak lihat lo berjemur pagi ini?"
"Gue nggak telat."
"Nggak usah bohong, orang gue nggak ada lihat Winter lo di parkiran tadi ya, " sahut Jovian lagi.
"Lo taruh warung ya Winter?" tebak Karel.
Warung belakang SMA Garuda yang menjadi spot untuk anak-anak yang kabur ketika terlambat. Selain itu tempat itu juga menjadi markas untuk Terakota.
"Di suruh taruh di sana sama ibu biar nggak kehujanan."
"Kocak. Parkiran SMA Garuda juga nggak akan bikin Winter lo itu kehujanan." Cowok keturunan Barca bernama Jovian Vandiego itu mencibir kesal. Karena Rakala selalu memiliki jawaban untuk setiap ucapan yang ia ataupun yang lain keluarkan.
"Ya nggak tahu, gue nurut aja apa yang orang tua omongin, kualat kalau ngelawan."
Karel tertawa. Cowok yang memiliki sifat humoris dan penyayang bernama Karel Nevero itu benar-benar mudah tertawa akan hal-hal kecil terlebih karena ucapan asal Rakala. Tidak jarang karena sifat itu juga, Karel mendapatkan julukan sebagai playboy.
"Eh tapi gue kira lo nggak akan datang semalam, Kal. Isa nih yang bikin gue overthinking, " ujar Karel lagi.
Sementara Kaisar yang namanya disebut memutar kedua bola matanya malas.