Keluarga sheeza sedang belanja bulanan di supermarket terdekat,saat mereka turun dari mobil yura a.k.a bunda mendengar suara tangisan bayi.
Rian a.k.a papah pun mengecek keberadaan tangisan tersebut,saat rian mengecek ke belakang mobil suara tangisan itu semakin terdengar.
"bun,ada bayi!" ujar papah rian.
Mereka bertiga terkejut dengan perkataan rian dan langsung menghampirinya.
"ya ampun kasihan sekali kamu bayi kecil" ujar bunda yura sambil menggendongnya.
"bun,ada surat" ujar brayn.
Papah rian membaca surat itu.
“permisi.
Sekali lagi saya minta maaf untuk yang menemukan bayi. Saya tidak di izinkan oleh suami saya untuk merawat bayi ini,bahkan saya tidak di izinkan untuk memberinya nama. Bayi ini baru berumur 3 bulan,tanggal lahirnya delapan belas agustus. Sekali lagi saya meminta maaf dan tolong rawat bayi ini baik-baik,sayangi dia.
- rose ”.
Yura dan rian saling menatap "gimana kalo kita adopsi bayi ini?" tanya papah rian.
"MAUU!" ujar brayn dan alden kompak.
"boleh" ujar bunda yura sambil membenarkan kain yang menyelimuti tubuh bayi tersebut.
"bayi ini perempuan" bunda yura tersenyum senang.
"ASIKK!!!!".
"ayo kita masuk beli perlengkapannya" ujar papah rian.
Saat memasuki supermarket salah satu karyawan menyapa keluarga sheeza.
"selamat siang pak rian,bu yura,brayn,alden" dengan senyum manis.
"selamat siang juga pak fauzan".
"selamat siang om".
"loh,ada bayi" pak fauzan terkejut.
"baru aja tadi saya nemu bayi ini di parkiran supermarket" ujar papah rian.
"iya om,kasihan kan bayinya" ujar brayn.
"tapi sekarang udah gak kasihan lagi kok om. Bunda sama papah mau adopsi dia" ujar alden polos.
"alhamdullilah,bangga saya pak".
Setelah membeli semua benda dan bahan yang sudah di catat. Keluarga sheeza sedang berada di tempat khusus perlengkapan bayi.
"ih,bunda lucu!" ujar alden senang.
Papah rian dan bunda yura terkekeh dengan tingkah laku alden.