Beep..! Beep..! Beep..!
Suara notifikasi BBM yang nyaring di HP membuat Gita terbangun, dia melihat ke arah jam yang ada di samping tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 11 malam waktu setempat. Gita menoleh kesamping dan melihat Rama tertidur pulas sambil memeluknya.
“Sayang..” bisik Gita sambil mengecup bibir Rama. “Bangun, aku mau cari HP ku, apa ketindihan kamu ?”
“Hmmm..” jawab Rama dengan mata masih terpejam. “Aku kan nindihin kamu tadi, bukan nindihin HP kamu..”
Gita tertawa sambil mengacak-acak rambut Rama, “Dasar bandel, beneran nih itu hp ku bunyi mulu BBM nya, mungkin ada yang penting..”
Rama tidak bersuara lagi, karena dia sudah tertidur lagi. Perlahan Gita melepaskan pelukan Rama, lalu dia mencari sesuatu yang bisa di pakai untuk menutupi tubuhnya yang tidak memakai pakaian sehelaipun. Setelah menemukan handuk di kursi, dia memakainya dengan membelitkan ke tubuhnya, lalu mulai mencari asal suara notifikasi HP nya.
Setelah menyalakan lampu, Gita baru bisa melihat HP nya ada di lantai karena bajunya juga berserakan di lantai, dia tersenyum sendiri karena ingat saat sebelum bercinta dengan Rama tadi sampai semua bajunya dan baju Rama berserakan di lantai. Setelah memungut HP nya, dia lalu membuka isi pesan yang berbunyi dari tadi.
Dan Gita terduduk di tempat tidur sambil terus membaca, wajahnya tampak sangat serius menatap isi teks di HP nya.
“Hei.. ada apa..” bisik Rama yang kini berada di belakangnya. “Siapa malam-malam begini chat kamu ?
“Hahaha.. Disini emang udah jam 11 malam, di Jakarta kan baru jam 9 malam”
“Jakarta ?”
Rama menciumi pundak Gita sampai ke lehernya, Gita hanya tersenyum geli lalu menunjukkan HP nya.
“Iya, dari Ira, dia memberikan informasi..” katanya.
“Informasi apaan, bukannya kamu lagi cuti.” jawab Rama sambil tetap mencium leher Gita dari belakang.
Ira adalah partner Gita sekaligus orang kepercayaannya di kesatuannya yang bernama “Silver Fox”.
“Rama..” kata Gita sambil berusaha menghentikan ciuman Rama di lehernya. “Ira memberi tahu bahwa Komandan menetapkan siaga 1.”
Rama langsung berhenti mencium dan kini menatap Gita dengan pandangan sedih.
“Siaga 1 ? Artinya semua personel harus masuk ya ?” tanyanya.
Gita mengangguk, “Terutama komandan satuan tugas khusus seperti aku.”