Rama's Story : Gita Chapter 4 - Flight 411

Cancan Ramadhan
Chapter #5

Chapter 4 - Penumpang Yang Menjengkelkan

“Maksud kamu ? Dia penjahat ?” tanya Gita.

Gita sedang menjawab telepon Rama, saat ini dia sedang duduk di lounge yang ada di dekat boarding gate. Secangkir teh panas ada di hadapannya. 

“Aku merasakannya..” jawab Rama di ujung telepon. “Hawa jahat, hawa yang sama seperti milik Martin Fernando, pembunuh berantai itu*. Kalo tidak salah nomor seat nya ada di 4B.”

“Nomor awal. Itu kelas bisnis.” sahut Gita. “Masa iya penjahat masuk kelas bisnis.”

“Iya itu yang tadi aku lihat di boarding pass nya.”

“Kamu melihat namanya di boarding pass ?”

“Ngga, tadi kejadiannya sangat cepat, aku reflek membaca nomor kursinya saat tahu dia ada di penerbangan yang sama denganmu.”

“Ok nanti aku coba perhatiin ya, ciri-ciri orang yang kamu ceritakan tadi..”

“Hati-hati sayang..” 

“Iya Rama ku, muach..”

Setelah itu Gita menutup teleponnya, matanya memperhatikan orang-orang di sekitar lounge tapi tidak ada yang mencurigakan. Dia tahu bahwa di tempat executive lounge ini, tidak semua penumpang kesini, kebanyakan menunggu di ruang tunggu gate.

“Hai.. boleh aku duduk disini ?”

Seorang laki-laki berpenampilan sporty berdiri di depan Gita. Wajahnya cukup tampan dengan rambut ikal yang rapi, badannya sangat atletis, dan wangi aroma parfum maskulin tercium dari tubuhnya. Gita menatap laki-laki itu.

Lounge ini tidak ramai kan ?” tanya Gita balik. “Kenapa anda malah mau duduk disini ? Banyak bangku yang kosong..”

“Ya sih, tapi suasana sepi bisa membunuhku. Jadi aku mencoba peruntunganku supaya bisa duduk semeja denganmu.”

Gita tidak menjawab, dia cukup cuek sambil menyeruput teh nya, sementara laki-laki itu dengan pede menarik kursi dan duduk di hadapannya.

“Aku Raymond. Panggil aja Ray..” kata laki-laki itu sambil menjulurkan tangannya mengajak salaman.

Gita menyalami tangan Raymond namun tidak menjawab apapun.

Lihat selengkapnya