Rama's Story : Gita Chapter 4 - Flight 411

Cancan Ramadhan
Chapter #11

Chapter 10 - Megumi Yang Cekatan

Rama tiba di sebuah bangunan apartemen yang tidak begitu besar. Dia mencocokkan alamat yang diberikan Yamada tadi dengan alamat yang terpampang di dinding pintu masuk apartemen tersebut.

“Benar.. ini tempatnya..” gumamnya.

Rama lalu memasuki apartemen itu, dia menaiki tangga menuju lantai tujuh dan mengetuk pintu ruangan yang paling ujung. Seorang wanita cantik membuka pintunya. Dia tersenyum pada Rama.

Sumimasen.. Megumi san desu ka ? (Maaf.. ini dengan Megumi?)..” tanya Rama.

Wanita itu mengangguk dan mempersilahkan Rama masuk. Megumi perempuan yang cantik dengan lesung pipit di dekat bibirnya yang mungil. Rambutnya sebahu dan di bando warna pink. Ruangan apartemennya cukup sederhana, dengan satu sofa dan dua pintu yang sepertinya pintu kamar.

“Yamada san…”

Megumi meminta Rama berhenti bicara, dia tersenyum.

“Aku bisa Bahasa Indonesia..” katanya. “Dan aku tahu Yamada yang memintamu kemari untuk menemui aku.”

Rama mengangguk, “Informasi apa yang kamu punya tentang penerbangan 411 Cendrawasih Air ?”

“Kemarilah..”

Megumi mengajak Rama ke salah satu pintu, ternyata bukan kamar namun sebuah ruangan yang mirip dengan ruangan kerja. Banyak kertas tertempel di dinding dan mejanya penuh dengan kertas dan beberapa peta yang di coret coret.

“Sebenarnya apa profesimu ?” tanya Rama.

“Aku mantan NPA.. sama dengan Yamada..” jawab Megumi.

NPA adalah National Police Agency, badan ini bertanggung jawab atas keamanan bangsa Jepang dan melindunginya dari spionase asing dan teroris. Badan ini mirip dengan FBI di Amerika. 

“Mantan ? kenapa kamu berhenti ?” tanya Rama lagi.

“Aku tidak akan menjawab hal yang tidak perlu aku jelaskan..” jawab Megumi. “Kita fokus pada pertanyaanmu. Kamu ingin mengetahui tentang penerbangan 411 dan juga dua warga Negara Indonesia yang terbunuh itu kan ?”

“Iya..”

Megumi membuka laptop nya dan membuka beberapa file yang ada di dalamnya.

“Ngomong-ngomong, dimana kamu kenal dengan Yamada ?” tanya Megumi sambil tetap mengutak atik file laptopnya.

“Dulu dia pernah menjalani operasi gabungan dengan FBI di Kyoto, saat itu mereka memburu Dick van Dyne, seorang…”

“Kolektor benda seni..” potong Megumi. “Ya aku tahu itu. Van Dyne merupakan penadah pencurian benda seni yang nilainya luar biasa. Tapi kamu bukan FBI, lalu darimana kamu mengenal Yamada ?”

“Pacarku..” jawab Rama. “Dulu pacarku adalah agen FBI yang di tugaskan saat itu..”

Megumi langsung menoleh pada Rama, “Pacar ? Jadi maksudmu, kamu berpacaran dengan Catherine Mills ? Karena yang aku tahu Catherine lah yang bertugas saat itu.”

Rama mengangguk, “Iya. Dan saat tugas itu selesai dan Van Dyne sudah di bekuk, aku kesini, ke Jepang, dan berlibur bersama Catherine di Hokkaido. Saat baru tiba disini, aku di kenalkan pada Yamada.”

Megumi mengangguk, “Aku mendengar apa yang menimpa Catherine. Aku ikut berduka.”

Rama tersenyum, “Iya terima kasih, lalu bagaimana pertanyaanku tadi ?”

Megumi menyalakan infocus yang langsung menyorot ke dinding ruangan itu.

Lihat selengkapnya