Rama's Story : Gita Chapter 4 - Flight 411

Cancan Ramadhan
Chapter #18

Chapter 17 - Misi Penyelamatan

“Lepaskan ! Let me go ! fuck off !” 

Joanna berteriak sambil meronta ketika Decha mulai merobek bajunya dan melucuti semua pakaiannya. Sesekali Decha menampar Joanna agar dia berhenti meronta.

You are mine now ! No one can save you !” kata Decha dengan dingin. “Now you calm down or I will cut your finger everytime you scream !”

Decha mengambil jari kelingking kiri Joanna dan mengapitnya dengan tang, Joanna menggeleng sambil menangis seolah memohon pada Decha agar tidak melakukan hal itu. Decha mengangguk puas karena Joanna sudah berhenti meronta. 

Now shut the fuck up !” bisik Decha. “Just enjoy it !”

Decha mengikat kedua tangan Joanna di masing-masing sisi tempat tidur, Joanna sudah pasrah dan hanya bisa menangis. Kini Decha mulai melucuti semua pakaian Joanna tanpa kesulitan.

Joanna semakin menangis menyadari dirinya sudah benar benar polos tanpa pakaian sehelaipun, Decha lalu mulai membuka bajunya sendiri, namun..

Taaakk !!!

Sebuah suara mengagetkannya, seoalah ada kerikil yang menabrak jendela kayu di kamarnya. 

Taaakk !!!

Suara itu terdengar lagi, Decha langsung mengambil senjatanya dan membuka jendelanya perlahan. Saat jendela kayu itu terbuka penuh lalu…

Sssssttttt !!!

Sebuah panah crossbow menancap persis di mata kanannya, dia baru mau berteriak tapi tiba – tiba sebuah peluru dengan caliber cukup besar melesat menghujam ke mata kirinya, sekaligus menghancurkan sisi kiri kepalanya dan membuat darahnya berantakan kemana – mana.

Joanna berteriak kaget, sosok bayangan masuk melalui jendela lalu menatapnya.. Rama !

“Sssssttt.. jangan bersuara..” kata Rama. “Aku akan menolongmu..”

Joanna tidak tahu harus bersikap bagaimana, dia masih takut namun juga lega karena Decha sudah tewas. Rama melihat ke arah luar lalu berbicara melalui alat komunikasi di telinganya.

“Untuk apa kamu tembak ? Aku bisa mengatasi bajingan ini..” katanya.

Dan sekitar lima ratus meter dari tempat Rama, tampak Megumi dengan senapan bidik jarak jauh melihat Rama melalui teropong.

“Terima kasih kembali..” kata Megumi sambil tersenyum meledek.

Rama mengeluarkan pisau dari tempatnya yang melingkar di pahanya, dia melepaskan ikatan Joanna. Seketika Joanna mundur dan menggunakan lutut dan tangannya untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. 

“Pakai ini” kata Rama sambil memberikan jaket kulit yang dipakainya. 

Rama juga memeriksa isi lemari dikamar itu dan menemukan kain khas Thailand yang cukup besar, dia memberikannya pada Joanna.

“Cepat pakai ! Kita harus segera pergi dari sini.” katanya.

Joanna mengangguk, dia menggunakan kain itu untuk menutup bagian pinggang ke bawah dan menggunakan Jaket Rama untuk menutup bagian atas tubuhnya, lalu merapatkan risletingnya.

Rama memberi isyarat agar Joanna segera keluar lewat jendela tempatnya masuk tadi dengan pelan dan tanpa suara. Namun..

Tok tok !

Suara pintu di ketuk, terdengar seseorang bertanya menggunakan Bahasa tagalok. 

Lihat selengkapnya