Hotel Shizen – Pukul 06.15 AM
Rama berlari cepat ke arah parkiran hotel yang ada di basement. Yuki ikut mengejar di belakangnya. Seorang petugas berpakaian mekanik ikut berlari di belakang Rama. Mereka tiba di sebuah ruangan yang ada di sudut basemen, ruangan kecil berukuran sekitar 5 x 5. Petugas berpakaian mekanik langsung membuka pintunya dengan kunci yang di gantungkan di celananya. Ruangan itu terbuka, itu adalah tempat AC central di Hotel Shizen. Sebuah pipa besar tampak tertempel di satu perangkat lalu tersambung ke atas, ke arah pipa saluran udara.
Rama meminta petugas tadi untuk membuka ujung pipa yang di rapatkan dengan mur dan baut ke arah perangkat seperti blower besar yang letaknya mepet ke tembok. Dan setelah pipa terbuka, benar bahwa bom silent killer ada disitu. Timernya menunjukkan 10 menit lagi meledak.
“Bajingan itu menekan tombol faster untuk mempersingkat timernya,” umpat Rama.
“Kita panggil Gegana ?” tanya Yuki.
“Tidak akan keburu !” tukas Rama kesal. “Apa Gita sudah kamu hubungi ?”
Yuki menggeleng, dia melihat tidak ada sinyal di HP nya, “Lagipula tidak ada sinyal disini.”
“Kamu bisa menjinakkan bom ini, Yuki ?”
Yuki memperhatikan kotak kaca yang berisi dua peledak C4 dan dua tabung cairan itu. Jemarinya menelusuri letak kabel, pegas, bola kecil seperti kelereng, serta satu kabel spiral yang mengarah ke antenna, yang terdapat di sudut kanan kotak Bom.
“Ada pemicu terpisah disini..” kata Yuki. “Kita bisa mengeluarkan tabung berisi cairan silent killer, sehingga ledakannya hanya ledakan C4 biasa.”
“Jadi membiarkan bom ini tetap meledak ?” tanya Rama kaget.
Yuki mengangguk, “Aku bukan penjinak bom, tapi yang aku tahu silent killer tanpa cairan di tabung ini, hanyalah cairan biasa dan tidak mematikan. Tapi ledakan yang terjadi akan seketika memadukan gas antara dua cairan ini dan melesat masuk saluran udara meskipun blower dan AC central nya hancur.”
“Oke, kamu bisa kerjakan itu ?”
Yuki mengangguk, Rama lalu memberikan HP nya pada petugas mekanik yang berdiri di belakangnya.
“Tekan redial.. kamu akan tersambung dengan Gita, dia polisi” katanya. “Saat ini dia berada di gedung Bhineka, katakan padanya apa yang terjadi, dan katakan agar dia bisa meminta polisi membuat parimeter lima sampai enam blok dari sini untuk meminimalisir korban ledakan.”
Petugas itu mengangguk, dia pun berlari keluar, sementara itu Yuki memberikan instruksi pada semua petugas keamanan pemerintah Jepang agar menjauh dan sesegera mungkin untuk evakuasi perwakilan pemerintah Jepang yang menginap disitu. Setelah itu Yuki kembali bersama Rama dan bom itu.