Rama's Story : Krisna - Pandawa Pertama

Cancan Ramadhan
Chapter #3

Chapter 2 - Eagle Eyes

Gita tampak membaca sebuah arsip di meja kerjanya. Dia serius membaca sambil memutar-mutar pulpen di tangan kanannya. Wajahnya terlihat berusaha mencari sesuatu dalam tulisan yang dibacanya.

PEMBUNUH KELUARGA KONGLOMERAT DI VONIS SEUMUR HIDUP

James Frederick alias Jager, terbukti bersalah atas pembunuhan berencana keluarga konglomerat Andre Dwipangga.

Seperti pemberitaan sebelumnya, keluarga Dwipangga ditemukan tewas dalam rumah besarnya. Dwipangga, istrinya, dan kedua anaknya yang masih remaja yaitu Rony dan Irina, tewas mengenaskan dengan luka tusukan dan juga luka dalam dibeberapa titik vitalnya.

Dalam peristiwa mengenaskan itu, hanya satu yang lolos dari pembunuhan yaitu putri sulung Dwipangga, yang bernama Davina Alexandra. Saat itu Davina tidak berada di rumah karena sedang berlibur bersama teman-teman kuliahnya. Pihak berwajib seketika mengaitkan hal ini dengan pembunuh bayaran paling di cari yaitu Jager.

Kepolisian bergerak cepat dengan memburu Jager hingga hampir satu bulan. Namun rumor mengatakan bahwa Jager sebenarnya sudah di temukan berkali-kali namun gagal di tangkap karena memiliki kemampuan bela diri yang tinggi dan juga di duga memiliki ajian atau jimat yang membuatnya kebal terhadap peluru. Semua pola pembunuhan yang dilakukannya berdasarkan kitab kuno yang selalu di bawanya.

Latar belakang pembunuhan Dwipangga di duga ada kaitannya dengan Subroto, yang merupakan saingan bisnis Dwipangga. Namun Subroto memiliki alibi yang kuat dan pengacara hebat yang tidak pernah kalah di persidangan, Martin Fernando, sehingga dia bisa lepas dari gugatan atas pembunuhan keluarga Dwipangga.

Dalam waktu satu bulan setelah peristiwa pembunuhan Dwipangga, Jager akhirnya berhasil di ringkus berkat bantuan seorang reporter muda yang bernama Krisna Mahendra. Jager berhasil di lumpuhkan Krisna setelah duel seru yang berlangsung hampir 30 menit. Semua jimat milik Jager pun di lucuti oleh Krisna sehingga akhirnya Jager dengan mudah di bawa ke penjara.

Saat persidangan, jaksa penuntut umum membeberkan beberapa poin yang tidak pernah dibuka sebelumnya, dan ini merupakan bantuan dari Davina Alexandra. Poin itu merupakan bukti yang sangat kuat dan akhirnya di gunakan untuk menjerat Jager dengan hukuman seumur hidup. Davina bahkan menyatakan tahu keterlibatan Subroto sebagai otak pembunuhan keluarganya, namun pernyataan Davina di tolak karena kurang bukti.

Gita menutup arsip itu lalu meletakkan di mejanya, dia kini mulai menulis sesuatu di kertas sambil bergumam.

“Martin Fernando, Davina Alexandra, Krisna, Subroto…”

Gita lalu melihat tulisannya itu, dia berusaha mencari benang merah dari ke empat nama itu. Martin Fernando sang pengacara yang juga merupakan pelaku pembunuhan berantai para selebritis, sudah mendekam di balik jeruji besi karena Gita berhasil memburu dan menjebloskannya ke penjara (Rama’s Story : Gita – Hazard !), namun apa kaitan Krisna dan Subroto lah yang membuatnya bingung.

“Ira..” panggilnya.

Ira menoleh dan mengangguk, “Iya.. kenapa Git ?”

“Siapa yang menangani kasus Jager saat itu..?” tanya Gita.

“Kalo ngga salah, Hendra dan timnya…” jawab Ira.

“Tim Eagle Eyes..” gumam Gita.

Gita lalu berdiri dan mengambil jaketnya, dia kemudian berjalan meninggalkan mejanya.

“Mau kemana ?” tanya Ira.

“Ke lantai dua.. mau nemuin Hendra..” jawab Gita singkat.

“Perlu aku temenin ?”

“Ga usah.. Aku sendiri aja..”

Gita keluar dari ruangannya yang berada di lantai tiga, lalu menuruni tangga menuju lantai dua. Di lantai dua banyak di isi para petugas divisi kriminal khusus. Beberapa polisi tampak sibuk di balik layar computer untuk mengamati masing-masing kasus yang di pegangnya. Gita lalu menghampiri salah satu meja petugas.

“Hai..” sapa Gita.

“Siap ndan..” jawab petugas itu.

“Dimana Hendra dan tim nya ?”

“Sedang berlatih ndan.. ada di aula..”

Lihat selengkapnya