Singapore, 2017
Malam itu cuaca Singapore cukup cerah. Di sebuah kawasan di Orchard, tepatnya di salah satu restaurant yang cukup terkenal di situ, tampak di salah satu meja di sudut restaurant, duduk sepasang cowok cewek yang sedang menikmati makan malam mereka sembari bersenda gurau. Ya, pasangan itu adalah Rama dan Virgo. Keduanya tampak bercanda dan berbincang ceria bahkan kadang saling menatap mesra. Rama tampak keren dengan kemeja casual yang di gulung lengannya hingga ke siku sementara Virgo tampak cantik dengan rambut yang dikuncir rapi, kemeja u can see, celana jeans se lutut serta sepatu sport berwarna biru laut.
“Enak menu nya ?” tanya Rama sambil tersenyum. “Ini resto yang paling aku sukai di kawasan ini..”
“Enak ko..” jawab Virgo. “Kayaknya aku mesti minta referensi makanan yang enak-enak disini ya.. kan ntar bakal kuliah sampai 4 tahun..”
Rama tertawa dan mengangguk, “Ya bener.. Tar aku kasih.. O iya, tadi ga ada yang kurang kan buat registrasi ulang di Nan Yang ?”
“All complete kok..” jawab Virgo. “Tapi aku masih penasaran deh sama sponsor ku.. Siapa ya yang mau ngasih aku beasiswa buat sampe kuliah di sini ? Secara gitu lho.. Kuliah disini amat sangat mahal..”
Rama mengangguk sambil tetap makan steak di piringnya, lalu kemudian menatap Virgo sambil tersenyum.
“Yang penting kan kamu tar kuliah..” katanya. “Satu-satunya cara membalas sponsor mu ya kamu harus belajar yang rajin ya..”
Virgo mengangguk, “Mas gimana ? Udah ga cape ? Tadi kayaknya lelap banget tidur abis nganterin aku daftar ulang..”
Rama tertawa kecil, “Iya tadi ngantuk banget.. Maaf ya sayang.. Kamu mijitin aku juga enak banget ampe aku ketiduran”
Virgo tertawa kecil, namun Rama tampak mengerutkan keningnya, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Ada seorang wanita yang cantik dan berambut coklat, tampak melihatnya dengan seksama. Wanita itu duduk di sebuah meja yang letaknya sedikit berada di belakang Virgo. Wanita itu tampak mengenakan blazer hitam dengan kemeja berwarna biru. Dia tampak makan malam bersama dua orang pria yang membelakangi Rama, sehingga Rama tidak bisa melihat wajah kedua pria itu.
Wanita itu tersenyum pada Rama dan mengedipkan mata kanannya pada Rama. Sementara Virgo masih asyik makan, namun mata Rama tidak lepas dari memandang wanita itu. Wanita cantik berambut coklat itu lalu mengelap bibirnya dengan serbet lalu berdiri dan berjalan meninggalkan meja, namun dia masih menoleh dan melirik Rama sambil tersenyum seakan mengajak Rama agar mengikutinya.
Rama lalu menggenggam tangan Virgo dan membuat Virgo berhenti makan lalu menatap Rama.
“Kenapa mas ?” tanyanya.
Rama tersenyum, “Ngga, aku cuman mau ke toilet dulu.. Kamu tunggu bentar disini ya..”
Virgo mengangguk, Rama lalu berdiri dan mencium kening Virgo. Setelah itu Rama berjalan mengikuti wanita berambut coklat itu yang sudah beberapa langkah di depannya. Wanita itu masuk ke koridor restaurant yang menuju toilet dan juga pintu belakang, koridor itu lurus kemudian di ujungnya berbelok ke kanan. Rama tidak melihat lagi wanita itu setelah dia berbelok kanan. Rama lalu menyusul belok ke kanan dan melihat di ujung koridor, pintu belakang restaurant sedikit terbuka. Rama pun berjalan menyusuri koridor menuju pintu belakang restaurant yang terbuka itu.
Dan akhirnya Rama sampai di bagian belakang restaurant, dimana bagian belakang restaurant itu adalah gang atau jalan kecil diantara restaurant dan Gedung perkantoran disebelahnya. Wanita berambut coklat itu tampak bersandar di dinding gang dan tersenyum melihat kedatangan Rama di hadapannya.
“Evan Rama…” sapanya. “What a coincidence ..(Kebetulan sekali)…”
“Jasmine Bernadette ..” jawab Rama. “It’s been a long time ya.. (Sudah lama sekali ya..)”
Wanita bernama Jasmine itu mengangguk, “I see you are dating .. Your new girlfriend ? (Aku lihat kamu sedang kencan.. Itu pacar barumu ?)..”
Rama mengangguk, “So tell me, what brings the FBI to this country .. (Katakan padaku, ada urusan apa FBI di sini ?)..”
“The guys who seat next to you.. Is our fugitive (Orang yang duduk di dekat mejamu.. Adalah buronan yang kami cari..)..” jawab Jasmine. “I think you should get out from here.. It will be rush in any second.. (Aku rasa kamu harus pergi sekarang.. Sebentar lagi suasana di dalam akan rusuh..)…”
“Who is it ? Your Fugitive.. ? (Siapa sebenearnya dia ? Buronanmu itu ?) ” tanya Rama lagi. “Why in here ? In Singapore ? (Kenapa harus disini ? Di Singapore ?)..”
“He is drug dealer.. One of the top priority in our list.. (Dia bandar Narkoba.. Salah satu yang ada di daftar buruan kami..)..” jawab Jasmine lagi. “Look Rama.. For your safety.. Just leave this place.. Find another romantic place.. (Dengar Rama, Demi keamananmu.. Tinggalkan tempat ini dan carilah tempat lain yang romantis..)..”