Pesawat yang berisi kurang lebih 30 pasukan khusus itu melesat membelah langit dan terbang di atas Laut Filipina yang tampak biru dan indah. Catherine menguncir rambut coklatnya dan mengeluarkan sebuah foto dari saku rompinya. Itu adalah foto dirinya bersama Rama ketika mereka berlibur di Phuket – Thailand beberapa bulan yang lalu.
Dalam foto itu Catherine tampak sexy dengan bikini berwarna biru laut, Rama bertelanjang dada dan memeluknya dari belakang, mereka berfoto dengan background laut biru yang sangat indah. Catherine tersenyum melihat foto itu. Dia sangat mencintai Rama dan merindukannya. LDR (Long Distance Relatioship / Hubungan jarak jauh) nya bersama Rama antara Amerika – Indonesia membuatnya sangat merasa tidak nyaman. Ditambah lagi kekhawatirannya akan kehadiran Gita yang selalu ada di sisi Rama, membuatnya cemburu dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari FBI dan berniat pindah dan tinggal di Indonesia agar bisa bersama Rama setiap saat. Dan di saat Catherine mengajukan pengunduran dirinya, atasannya justru memberinya tugas khusus sebagai tugas terakhir sebelum dia keluar dari FBI, yaitu meringkus gembong kartel nomor satu, Diego Garcia.
“Nice pic… (Foto yang indah)..”
Salah seorang agen yang duduk di sebelah Catherine tampak tersenyum sambil memandang foto Catherine dan Rama yang ada di tangan Catherine.
“He is a lucky guy.. (Dia pria yang beruntung)..” kata agen itu lagi. “He have a beautiful and smart angel like you.. (Dia memiliki bidadari yang cantik dan cerdas sepertimu..)..”
“No.. (bukan..)..” jawab Catherine. “I’m the lucky one.. He is everything for me .. (Aku lah yang beruntung memilikinya.. Dia segalanya buatku..)..”
“Where is he now ? (Dimana dia sekarang?)..” tanya agen itu lagi. “And what is he doing ? (Dan apa pekerjaannya ?)..”
“In Jakarta – Indonesia .. (Di Jakarta – Indonesia )..” jawab Catherine. “He is private bodyguard .. (Dia pengawal pribadi..)..”
“I see.. (Oh begitu)..” kepala agen itu mengangguk-angguk. “You look love him so much.. (Sepertinya kamu sangat mencintainya..)..”
Catherine mengangguk, “ I don’t want to lose him.. (Aku tidak ingin kehilangan dia..)..”
Lampu indicator yang terletak di atas mulai berwarna merah, pertanda pesawat sudah berada di daerah sasaran. Catherine memasukkan foto Rama kembali ke rompi nya lalu mulai mengenakan helmnya.
Helm itu cukup canggih, dan berbentuk ramping, dari dalam helmnya, Catherine bisa melihat ukuran ketinggian serta target drop zone nya atau area untuk pendaratan terjun payung dalam bentuk virtual digital. Dan juga alat komunikasi untuk semua agen yang mengenakan helm itu.
“Here we go.. (Ini dia..)..” kata Catherine. “La Isla Bonita (Pulau yang indah)… Let’s get this son of a bitch.. Eyes open guys… (Ayo kita tangkap bajingan ini.. Waspada, semuanya..)..”
Suara gemuruh seketika terdengar ketika bagian belakang pesawat terbuka, dan terlihat awan dan langit biru yang indah. Catherine melihat semuanya lalu mengangguk, seketika satu persatu mulai terjun keluar dari pesawat, dari dalam helm nya Catherine bisa melihat bahwa ketinggiannya saat ini 28000 kaki dari permukaan laut. Catherine memeriksa pistol di sabuknya lalu mulai ikut terjun dan di ikuti yang lainnya hingga semua pasukan khusus itu terjun dan tidak ada yang tersisa di pesawat.
Catherine terbang turun dengan kecepatan hampir 90 km /jam. Di depannya banyak tim nya yang tampak sangat menikmati terjun namun waspada. Dashboard kecepatan di kaca helm yang berbentuk digital bergerak cepat mengikuti kecepatan terjun Catherine, dan juga terdapat angka digital ketinggian Catherine yang semakin rendah. Catherine terus terbang hingga akhirnya melewati awan dan mulai terlihat laut yang sangat biru. Dan sebuah pulau kecil yang terletak di tengah lautan itu.
Diameter pulau itu tidak terlalu besar, sekitar 150 km persegi, pulau itu tampak hijau dari atas yang mengindikasikan masih dominan hutan disitu walaupun terlihat ada sebuah lahan non hijau yang ada di pinggir hutan. Tapi pulau itu benar-benar dikelilingi laut Filipina yang biru dan indah. Jalan masuk ke pulau itu memang hanya melalui air atau udara. Tapi Catherine menyadari bahwa pulau yang indah itu adalah benteng Diego Garcia. Pasti memiliki pertahanan yang kuat.
Craat..!
Tiba-tiba sebuah ada sebuah cipratan yang menempel di kaca helm Catherine, dan Catherine mengelap cipratan itu dengan tangannya lalu memperhatikan cipratan itu.
“Blood.. (Darah)..” gumamnya.
Catherine melihat semua tim nya dan dia mendapati satu orang yang sepertinya terbang tidak beraturan dan posisinya tidak jauh darinya. Catherine segera menyusulnya dan menangkap tangannya lalu membalikkan badannya. Ternyata itu adalah agen yang tadi di tendangnya saat briefing karena niat mesumnya. Catherine melihat mata agen itu sudah terpejam, kaca helmnya retak dan berlubang di bagian dahi.
Catherine sontak terkejut, dia lalu menaiki tubuh agen itu dan mengintip ke bawah dari balik kepala agen yang sudah tewas itu.
“What are you doing Cath ? (Apa yang kamu lakukan Cath ?)..”
Suara salah satu agen muncul di alat komunikasi yang ada di dalam helm Catherine. Dan Catherine menoleh pada agen di sebelahnya yang tampak bertanya-tanya.
“He’s been shoot.. (Dia di tembak)..” jawab Catherine.
Catherine lalu melihat kebawah dan memicingkan mata nya. Dia melihat sebuah kilatan cahaya dibawah, dari salah satu sudut pulau itu. Catherine sangat terkejut, dia tahu bahwa itu adalah pantulan dari kaca teropong pembidik senjata laras panjang jarak jauh.
“Sniper… ! Look out .. ! (Penembak Jitu.. Awas !)..” teriak Catherine/
Belum selesai Catherine berteriak, salah seorang agen tampak seperti terhentak dan kemudian terbangnya tidak beraturan, ya dia di tembak dan tewas seketika.
“Fuck !...(Sial !)..” cetus Catherine. “Don’t open your parachute.. We will fucked up..! (Jangan buka parasut.. Kita akan jadi sasaran empuk..)..”
“If we don’t .. We’ll die… (Tapi kalau kita tidak buka parasut.. Kita akan mati..)..” kata salah satu agen.
Catherine berpikir cepat untuk mengambil keputusan. Lalu dia menunjuk ke arah laut.
“To the sea.. (Ke arah laut..)..” katanya. “We change the drop zone.. We will attack from the water.. (Kita ganti area mendarat.. kita akan serang mereka dari laut..)..”