Kau merah sangatlah menggairahkan..
Dan kadang hijaumu lugu..
Padamu tlah tercipta.. Denyut getaran hidup..
Seirama dalam dunia...
Dalam dunia...
Irama lagu Tragedi Buah Apel yang dulu di populerkan oleh Almarhum Gito Rollies dan juga Anita Serawak, di nyanyikan dengan sangat indah saat itu oleh Diva yang sedang bersinar saat ini, Sarah Vinetta...Penonton yang memadati convention hall itu itu pun larut dalam lagu yang di nyanyikan dengan sangat indah itu. Penampilan Sarah pun memukau, dengan gaun yang terbuka pundaknya dan bercorak batik elegan berwarna hijau. Dia mengenakan mic yang menempel di pipinya. Nyanyiannya seakan menyihir seluruh audience yang hadir.
Kau menggoda setiap insan..
Yang menatapmu berbeban harap...
Angkuhmu dan sombong.. Congkakmu seketika..
Melupakan kodrat kehidupan.. Oh duniawi
Kini Sarah semakin mendekat kepada penonton yang menonton di barisan paling depan sambil tetap mengalunkan lagunya dengan indah. Sementara itu di samping panggung, tampak Rama melihat Sarah yang sedang menyanyi di atas panggung. Penampilannya sangat necis, dengan mengenakan kemeja putih dan di tutup blazer hitam dengan tepian berbahan sutra. Mata Rama tampak sangat tajam melihat keadaan di sekeliling panggung. Dan ketika Sarah semakin mendekat ke tepi panggung, Rama tampak semakin waspada. Dia memperhatikan wajah dan sikap penonton yang berada di barisan paling depan.
Sarah menggerakkan tangannya ke atas memberi tanda agar semua penonton ikut menyanyi bersamanya. Dan seketika semuanya pun menyanyikan reff dari lagu itu.
Mungkin kau belum merasa gelisah..
Dan terlepas dari rasa ragu..
Namun dirimu itu tersimpan jua..
Seribu tanya seribu sapa..
Dan saatnya kini kaupun pasrah..
Disisi kilau sebilah belati..
Tak berdaya.. lupakan dirimu..
Hanya tuk sekedar pelepas dahaga..
Oh tragedi...
Kini Sarah pun menggerakkan tubuhnya yang sexy dengan mengikuti irama musik
Oh.. Oh.. Oh sungguh pilu..
Kesemuan yang membius diri...
Oh.. Oh.. Oh sungguh pilu..
Kesemuan yang membius diri...
Suasana pun semakin meriah, Sarah benar benar seperti menyihir semua penonton mengikuti alunan music yang sudah di modifikasi dengan indah itu. Sambil menyanyi kini Sarah mencoba bersalaman dengan penonton yang ada di barisan depan, semuanya pun berebut menyentuh tangan Sarah untuk bisa bersalaman dengan sang Diva.
Rama semakin waspada di samping panggung, dia tidak suka melihat hal itu. Tapi kemudian Sarah menarik kembali tangannya dan kembali mundur ke tengah panggung dan kembali bernyanyi sambil menggerakkan tangan dan tubuhnya mengikuti alunan music. Rama kini mengendurkan sikapnya, namun tetap waspada melihat keadaan di sekeliling panggung.
Dan tidak lama kemudian, lagu itu berakhir, dan seluruh penonton bertepuk tangan sangat riuh dan banyak kilatan cahaya foto dari kamera dan HP di seluruh penjuru Convention Hall. Sarah melambaikan tangannya lalu segera berlalu ke balik panggung. Rama pun berjalan meninggalkan posisinya dan menuju pintu belakang panggung. Dan persis ketika Sarah sampai di ujung belakang panggung, Rama sudah menyambutnya dengan senyuman.
“Hai..” sapa Sarah. “Aku pikir kamu nunggu di deket kamar rias..”