Rama's Story : Kirana - Bittersweet Symphony

Cancan Ramadhan
Chapter #4

Chapter 3 - Sosok Nenek di Lawang Geni

CHAPTER 3

SOSOK NENEK DI LAWANG GENI


Kirana dan Jaka berjalan pelan sambil menikmati indahnya pemandangan di sekitar mereka.

“Desa ini benar-benar indah..” kata Kirana.

“Yang kamu lihat ini belum semuanya..” jawab Jaka sambil tersenyum.

“O iya Jaka, apa kamu bisa menunjukkan tempat dimana aku jatuh saat itu ?”

Jaka mengangguk lalu dia mengarahkan Kirana untuk mengikutinya. Kali ini kedua orang itu keluar dari jalanan desa dan berjalan memasuki hutan melalui jalan setapak yang memang digunakan khusus untuk pejalan kaki. Setelah berjalan sekitar satu kilometer di jalan setapak itu, akhirnya kedua orang itu sampai di sebuah tempat yang cukup lapang. Ada dinding bukit di ujung tempat itu yang terlihat cukup terjal. Jaka mengajak Kirana menghampiri sebuah tempat di tepi dinding bukit itu, yang dipenuhi rumput hijau.

“Disini aku menemukanmu..” kata Jaka. “Aku ada di sekitar sini sedang mencari kayu bakar, lalu aku mendengar suara seperti benda jatuh. Setelah aku hampiri ternyata aku menemukanmu dalam keadaan pingsan.”

Kirana melihat ke arah atas dinding bukit itu, tapi pandangannya terhalang kabut. 

“Kalau boleh tahu, kenapa sampai kamu terjatuh kesini ?” tanya Jaka. “Apa memang desa ini menjadi tujuanmu ?”

Kirana mengangguk, “Iya, aku memang mau kesini..”

“Kenapa ? Desa ini tidak memiliki daya tarik, tidak ada tempat wisata atau apapun di sini, kenapa kamu mau ke sini ?”

“Desa ini memiliki kenangan sendiri bagi seseorang yang sangat special di hatiku.”

“Maksudmu kekasih ? Kekasihmu asli orang desa ini ?”

“Bukan tapi tempat ini berarti untuknya, justru itu yang ingin aku telusuri, kisah masa lalunya agar aku bisa memahami sifat dan karakternya.”

Jaka menggelengkan kepalanya, “ Wow, siapa laki-laki beruntung yang sudah mendapatkan hatimu sampai kamu rela menelusuri masa lalunya..? Mungkin aku mengenalnya.”

“Panggilannya Rama..” jawab Kirana. “Nama lengkapnya Evan Rama, apa kamu pernah mendengar namanya ?”

“Oh Rama yang dari perguruan Teratai Putih ? Aku pernah mendengar namanya, tapi aku tidak pernah bertemu dengannya.”

Mata Kirana berbinar mendengar perkataan Jaka, “O ya ? Apa yang kamu dengar tentang dia ? Apa kenangannya yang ada di desa ini ?”

Jaka mengangkat bahunya, “Aku tidak tahu banyak tentang dia, yang aku tahu gurunya asli orang sini dan di makamkan di dekat sini.”

“Ki Harun ya ? Dimana makamnya ? Aku dengar makamnya ada di batas desa ini ?” tanya Kirana dengan penuh semangat. 

“Makam Ki Harun ada di batas desa dengan alas geni.” jawab Jaka. “Tapi aku rasa lebih baik kamu mengurungkan niatmu kesana.”

“Kenapa ?”

Lihat selengkapnya