Rama's Story : Kirana - Bittersweet Symphony

Cancan Ramadhan
Chapter #5

Chapter 4 - Situasi Yang Membingungkan Kirana

CHAPTER 4

SITUASI YANG MEMBINGUNGKAN KIRANA


“Kirana ada apa ?” tanya Jaka.

Kirana berteriak lari menjauhi lawang geni hingga terjatuh, Jaka berusaha menolong Kirana tapi Kirana menepis tangan Jaka.

“Jangan sentuh aku !” tukas Kirana.

“Maaf aku hanya berusaha menolongmu.” jawab Jaka dengan gugup. “Tapi ada apa sampai kamu teriak begitu.”

“Tadi aku lihat, ada nenek disitu, nenek dengan rambut beruban yang panjang, dia berada di dekat pohon besar itu, di tepi alas geni,” seru Kirana sambil memejamkan matanya dan menunjuk ke arah nenek yang tadi di lihatnya.

Jaka menoleh ke arah yang di tunjuk Kirana, namun dia tidak melihat apapun, hanya lawang geni dan juga alas geni yang terlihat hijau dan rimbun.

“Kirana. Tidak ada siapapun disana.” ujar Jaka berusaha menenangkan Kirana.

Kirana berusaha membuka matanya perlahan, bulu kuduknya masih merinding, tubuhnya bergetar. Setelah matanya terbuka, dia melihat lagi ke alas geni tapi tidak ada siapapun disana. Kini dia berusaha berdiri sambil sesekali melirik ke tempat dimana dia melihat sosok nenek tadi.

“Aku yakin tadi melihatnya..” katanya dengan suara gemetar. “Aku… aku…”

Kirana memegangi kepalanya sepertinya sangat kesakitan, dia lalu berteriak kencang. Jaka memberanikan diri untuk memegang bahu Kirana sambil menatapnya dengan iba.

“Kirana, kamu kenapa ? sakit kepala lagi ?” tanyanya.

Kirana mengangguk sambil tetap memegang kepalanya. 

“Lebih baik kita ke rumah sakit sekarang..” pinta Jaka. “Sakit kepalamu sepertinya bukan sakit kepala biasa.”

“Tapi pandanganku kabur dan berkunang-kunang.” jawab Kirana.

“Kamu tunggu disini ya, aku ambil motor dulu buat nganter kamu.”

Kirana mengangguk, dia lalu duduk di atas sebuah batu yang cukup besar, sementara Jaka berlari menuju ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari tempat itu. 

“Ada apa dengan kepalaku ini ?” gumam Kirana sambil menunduk dan memegang kepalanya.

Tiba-tiba Kirana merasakan ada tangan yang membelai rambutnya, dia pun mengangkat kepalanya dan menoleh. Sosok nenek yang tadi dilihatnya di luar lawang geni kini sudah duduk disebelahnya sambil tersenyum kecil. Kirana mau berteriak tapi entah kenapa suaranya seperti tersumbat dan lututnya terasa lemas sehingga dia tidak mampu bergerak.

“Jangan takut Kirana..” kata nenek itu dengan suara parau. “Aku tidak akan menyakitimu.”

“Siapa nenek sebenarnya ?” Tanya Kirana dengan suara terbata-bata.

Nenek itu tidak menjawab, sekilas terlihat raut wajah yang penuh keriput itu sangat sedih menatap Kirana. 

“Kamu ingin tahu siapa aku ?” tanya si Nenek balik.

“I.. I.. Iya.. Apa nenek ini penghuni alas geni..?”

“Bukan Kirana, kalo kamu ingin tahu siapa aku, ikutlah denganku..”

“Ikut kemana, nek ?

“Ke Alas geni, kamu akan tahu siapa aku, begitu kamu sampai di alas geni.”

Lihat selengkapnya