CHAPTER 7
TUGAS KHUSUS DARI GURU BESAR
Guru Besar memasuki pendopo utama di padepokan Teratai Putih, dia memasuki ruangan yang memang menjadi ruangan pribadinya untuk bekerja menjalankan padepokan. Di ruangan yang cukup luas itu, ada seseorang yang tampak sedang melihat-lihat foto-foto yang ada di dinding ruangan.
“Aku sudah menunggumu..” sapa Guru besar.
Sosok itu menoleh dan tersenyum pada Guru Besar, dia adalah Banyu, sepupu Rama yang juga merupakan salah satu alumni perguruan Pencak Silat Teratai Putih.
“Guru Besar.. Bagaimana kabar Guru ?” sapa Banyu sambil mencium tangan Guru Besar.
“Alhamdulillah sehat..” jawab Guru Besar. “Kamu juga sepertinya makin berisi dan sehat..”
Banyu tersenyum, “Lalu kalau boleh tahu, untuk apa Guru besar memanggil saya kesini ?”
“Duduklah.. ada hal yang ingin aku sampaikan padamu..” Guru besar mempersilahkan Banyu duduk di lantai ruangan yang lebih tinggi sehingga bisa dibuat duduk lesehan.
Setelah keduanya duduk lesehan berhadapan, Guru besar mulai mengungkapkan maksudnya mengundang Banyu.
“Aku memintamu kesini untuk mencari tahu keberadaan seseorang.. dia sangat sulit di cari dan hampir selalu berpindah tempat tinggal dalam beberapa tahun terakhir ini..”
“Mencari siapa Guru ? dan kenapa harus mencari orang ini ?” tanya Banyu.
Guru besar terkekeh pelan, “Untuk tahu kenapa, kamu harus tahu apa yang terjadi.. apa kamu mengenal wanita bernama Kirana ?”
Banyu seperti berusaha mengingat sesuatu namun dia menggeleng pertanda tidak tahu.
“Kirana adalah wanita yang sangat mencintai sepupumu, Rama..” lanjut Guru besar. “Karena suatu sebab, Kirana datang kesini.. namun saat ini dia pergi..”