CHAPTER 10
KALUNG SEGORO ATI
Di dalam pesawat Makasar - Surabaya
Rama tampak duduk di samping dokter Vania dan professor Bagas yang merupakan orang tua Kirana. Kedua orang tua Kirana itu tampak tertidur sementara Rama sedang membaca sebuah buku yang terlihat seperti buku kuno. Setelah beberapa saat, Rama lalu berdiri dan menghampiri Krisna yang tengah duduk santai beberapa kursi di belakangnya. Rama mencolek Krisna dan memberi isyarat agar mengikutinya. Krisna pun berjalan mengikuti Rama ke bagian belakang pesawat, dekat dengan toilet pesawat.
“Kamu yakin apa yang waktu itu dikatakan Guru besar padamu ?” tanya Rama.
“Iya..” jawab Krisna. “Pangeran Cinta itu memiliki kalung ‘Segoro Ati’ , kalung kuno yang sangat berbahaya jika di salahgunakan. Dan Guru besar hanya menceritakan kepadaku.”
“Aku sudah baca di buku ini, apa itu kalung ‘segoro ati’, kalung itu milik salah satu legenda pendekar di masa lalu yang dijuluki Janaka, barang siapa yang memegang kalung itu, dia bisa mendengar suara hati wanita yang di incarnya, apapun, keluhannya, keinginannya, dan semuanya termasuk hasratnya, itu membuat pemilik kalung begitu mudah memenuhi apa yang di inginkan oleh targetnya, kalung itu sangat berbahaya jika berada di tangan orang yang salah, maka dahulu Sembilan guru besar yang tergabung dalam dewan pendekar tertinggi, merampas kalung itu dari Janaka, dan menguburnya di suatu tempat yang tidak diketahui sampai sekarang, tapi kini kalung itu dimiliki oleh seseorang yang di juluki Pangeran Cinta. Namun di buku ini disebutkan tidak mudah mengendalikan kekuatan yang ada di kalung itu, setiap hati wanita yang di dapatkan oleh pemiliknya akan mengalir ke dalam kalung itu dan memberinya semakin banyak kekuatan untuk menaklukan hati yang lain, membuat pemiliknya semakin mudah mendengar permintaan hati para targetnya..”
“Ya itu benar.. apa kamu tahu kenapa pendekar itu di juluki Janaka ?” tanya Krisna. “Aku rasa kamu paham hal itu..”
Rama mengangguk, “Janaka itu nama alias dari Arjuna..”
“Betul Rama. Itu makanya Guru besar yakin hanya kamu yang bisa melawan pangeran Cinta dan membebaskan Kirana. Arjuna dari Pandawa Lima akan menghadapi pendekar titisan Janaka.”
“Kamu ini.. bicara begitu seakan mau lihat film action aja..!”
Krisna tertawa, “Sebaiknya kamu merubah haluan prioritasmu, begitu sampai di Surabaya, kamu harus segera menuju desa melati putih, aku khawatir Kirana akan takluk oleh pangeran cinta jika kamu terlambat..”
Rama menggeleng lalu mengambil HP dan menunjukkan foto wanita yang waktu itu di tunjukkan ke Krisna.
“Aku ingin tetap mencarinya terlebih dahulu, dia prioritasku..”
“Jika aku jadi kamu, aku akan menemui Kirana lebih dahulu.” kata Krisna sambil menepuk pundak Rama.
Krisna lalu berjalan kembali ke tempat duduknya, sementara Rama masih tetap berdiri, pikirannya berkecamuk, wajahnya terlihat geram.
“Shit !” umpatnya. “Kirana, kenapa kamu harus ke melati putih segala sih ?”
*****