Rama's Story : Kirana - Bittersweet Symphony

Cancan Ramadhan
Chapter #22

Chapter 21 - Ancaman Sang Pangeran Cinta

CHAPTER 21

ANCAMAN SANG PANGERAN CINTA


“Darimana kamu tahu itu dia ?” tanya Kirana. “Wajahnya tidak terlihat..”

“Sebelumnya tidak ada pendekar tingkat tinggi di Melati Putih..” jawab Rama. “Dan orang itu punya kemampuan bela diri tinggi.. Jadi itu pasti dia..”

Rama berdiri untuk keluar dari saung, namun Kirana mencegahnya.

“Kamu mau kemana ?” tanya Kirana dengan cemas.

“Aku ingin berbicara dengannya.. Aku dengar dia sudah membuat banyak masalah selama ini disini..” jawab Rama. “Kamu tetap disini.. jangan keluar dari saung..”

“Tidak !” tukas Kirana. “Aku ingin bersamamu.. dimanapun kamu berada..”

Rama mengangguk dan membiarkan Kirana mengikuti dibelakangnya. Mereka berdua berjalan di tengah hujan yang makin lebat, sementara sosok Pangeran Cinta tampak masih berdiri kokoh seperti tidak mempermasalahkan hujan yang mengguyurnya.

Rama berhenti dengan jarak sekitar dua meter dari pangeran Cinta, sementara Kirana berada di belakang Rama, dia mengintip dari pundak Rama. Pangeran Cinta menatap Rama dan Kirana dengan tatapan tajam. 

“Kamu yang menamakan diri Pangeran Cinta ?” tanya Rama dengan keras untuk mengalahkan suara hujan.

“Kamu, yang dijuluki Malaikat dari Timur ?” tanya Pangeran Cinta balik. “Apa yang kamu lakukan disini ? Aku tidak ada urusan dengan orang-orang Teratai Putih..”

“Kamu berusaha mengganggu kekasihku.. Kirana.. Tentu saja itu sama dengan menggangguku..” tukas Rama dengan tegas. 

Pangeran Cinta mengalihkan pandangannya pada Kirana yang bersembunyi di balik bahu Rama.

“Mengganggu dia ? Aku ?” tanya pangeran Cinta. “Bukan aku yang mengganggunya tapi justru Jaka dan Dokter tampan itu yang memperebutkan hatinya.. dan aku rasa kekasihmu itu juga berkencan dengan dokter itu..”

“Dokter ?”

Kini Rama menoleh pada Kirana, “Dokter siapa yang dia maksudkan ?”

“Dokter di rumah sakit yang ada di desa ini..” jawab Kirana. “Tapi aku tidak punya perasaan apapun padanya.. hatiku hanya milikmu..”

Rama mengangguk lalu menatap pangeran Cinta lagi.

“Aku percaya pada kekasihku.. Dia tidak akan berpaling dariku.. ” jawabnya. “Tapi apa benar kamu tidak mengganggunya ?”

Lihat selengkapnya