Rama's Story : Mey Ling - Dark Castle

Cancan Ramadhan
Chapter #3

Chapter 2 - Keluarga Terkutuk Van Der Jonk

Mey membaca dengan serius sebuah artikel yang terpampang di laptopnya..

“KELUARGA TERKUTUK VAN DER JONK”

Gregory Van Der Jonk adalah salah satu Pimpinan gugus tugas tentara Belanda di era penjajahan Indonesia. Dia terkenal dengan kekejamannya dan sangat tidak toleransi dengan penduduk pribumi. Konon beritanya, bahwa dia sangat suka menyiksa musuh-musuhnya, salah satunya adalah PRAGA LAKSANA, seorang pendekar pemberontak yang sangat licin dan susah di tangkap. Praga Laksana sangat hebat, dia memimpin perlawanan di daerah kekuasaan Van Der Jonk di Magelang. Bukan hanya pandai bertarung, Praga konon dikenal sakti mandraguna karena peluru belanda tidak mampu menembus tubuhnya.

Ven Der Jonk yang sangat geram dengan Praga, akhirnya menggunakan putrinya, Ariana van Der Jonk yang sangat cantik untuk menjadi umpan dan memikat Praga. Usaha itu berhasil, dalam waktu singkat Praga jatuh hati dengan putri belanda itu, Ariana mengaku hanyalah putri seorang tentara belanda yang tidak berpangkat, dan Praga mempercayai itu. Karena tidak menyadari siasat Van Der Jonk, Praga menceritakan segalanya tentang dirinya, ilmunya, dan kesaktiannya pada Ariana. Kesaktian Praga bisa dimusnahkan apabila dia terkontaminasi darah babi dalam tubuhnya. Ariana pulang ke ayahnya dan menceritakan hal itu, Gregory segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari dan membunuh banyak babi, lalu semua peluru mereka di rendam dalam darah babi, bukan hanya itu, Gregory juga memasukkan darah babi dalam botol seukuran botol kecap dan menyimpannya.

Singkat cerita, terjadilah perang antara pasukan Belanda dan pribumi yang dipimpin Praga, Para pasukan belanda pun memasukkan peluru “babi” ke dalam senjata mereka dan menembak Praga beramai-ramai. Praga tertembak namun tidak mati, dia dijadikan contoh bagi siapapun yang melawan Belanda. Praga di ikat kakinya dan di seret dengan kuda mengelilingi desa. Kemudian Van Der Jonk memerintahkan agar Praga di pasung dan di salib di tengah alun-alun. Bukan hanya itu kekejaman Van Der Jonk, mata Praga di ambil dalam keadaan Praga hidup, lalu dimasukkan dalam toples. Dia mengumumkan akan mengeksekusi Praga dalam beberapa hari.

Semua penduduk sangat takut dan ngeri melihat kekejaman Van Der Jonk. Hingga akhirnya suatu malam, seorang wanita tua yang tidak diketahui namanya, mendekati tempat Praga di salib, wanita itu menyusup masuk alun-alun dan membuat seluruh penjaga tertidur. Kabarnya wanita tua itu adalah dukun yang cukup dikenal di situ tapi penduduk tidak mau menyebut namanya. Wanita itu membisikkan sebuah mantra di telinga Praga dan juga di cawan yang dibawanya. Cawan itu berisi air biasa namun sudah di beri mantra. Praga yang memang sudah sekarat, seperti tidak peduli dengan apa yang dikatakan wanita itu. Tapi konon kabarnya.. Wanita itu mengatakan “yen londo-londo iku mekso sampean ngombe geteh babi.. Ben banyu iki sing ngelawan, geteh babi ga bakal mateni tapi malah ndadekno sampean kuat lan dadi asuko..” (jika para belanda itu memaksamu meminum darah babi, biar air dalam cawan ini yang melawan dan membuat darah babi yang masuk itu tidak membunuhmu tapi membuatmu lebih kuat).. Lalu wanita itu meminumkan air putih dalam cawan itu ke mulut Praga.. Sambil berbisik..”asuko.. asuko.. tak culno awakmu soko neroko..” (asuko.. asuko.. Aku bebaskan kamu dari neraka).. Lalu setelah itu wanita tua itu pergi entah kemana.

Esoknya saat eksekusi tiba, Van Der Jonk mengeluarkan botol yang berisi darah babi yang sudah mulai membusuk dan meminumkannya pada Praga dengan disaksikan banyak warga sebagai peringatan bagi para pemberontak. Tidak lama kemudian Praga roboh dan mati. Dia dilepaskan dari salib yang membelenggunya dan di taruh di meja yang cukup besar. Van Der Jonk berniat memotong kepala Praga untuk di tancapkan di alun-alun namun saat pedang sudah siap di ayunkan, tiba-tiba Praga terbangun dan meloncat. Hal ini mengagetkan semua pihak, namun yang aneh dari Praga adalah, dia mengeram seperti seekor anjing, walaupun matanya tidak ada tapi dia seperti tidak kesakitan sama sekali, giginya mulai berubah, dia memiliki taring dan mengeluarkan liur seperti anjing. Ya, Praga berubah menjadi Asuko atau kepanjangannya adalah Asu Neroko (Anjing Neraka), siluman separuh anjing dan manusia. Praga lalu melolong dan berteriak kemudian melarikan diri dengan sangat cepat.

Van Der Jonk sangat murka, namun dia tidak menyerah, dia memerintahkan anak buahnya memburu Praga, namun tidak ada hasil selama berbulan-bulan. Hingga akhirnya pada malam bulan purnama, ketika Van Der Jonk tengah mengadakan pesta ulang tahun Ariana, Praga menyerang, dia membantai semua yang hadir dalam pesta itu. Dia bahkan menggigit kepala Gregory Van Der Jonk hingga putus, lalu menculik Ariana yang memang dicintainya.

Hampir semua keluarga Van Der Jonk tewas dalam peristiwa malam bulan purnama itu, hanya tersisa dua keturunan, yaitu Ariana yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya dan juga adik Ariana, Bernard van Der Jonk yang saat kejadian naas itu tengah bersembunyi di lemari dan saat itu masih berusia tujuh tahun. Kediaman megah Van Der Jonk di lereng Merapi itu menjadi saksi atas dibantainya para tamu dan juga keluarga besar Van Der Jonk.

Mayoritas warga meyakini bahwa wanita tua yang memantrai Praga adalah penghuni gunung Merapi (jin) atau juga dukun yang dibantu “kerajaan gaib” Merapi. Praga tidak pernah meneror penduduk, dia hanya muncul dan membantai para tentara belanda yang menghampiri wilayahnya.

Saat ini kastil Van Der Jonk sudah di tinggalkan, namun beberapa waktu yang lalu salah seorang keturunan Gregory, yaitu Ronald Van Der Jonk datang dan mengunjungi kastil keluarganya di lereng Merapi itu. Tidak seperti keluarganya di masa lalu yang begitu kejam, Ronald kabarnya cukup baik hati dan sering membantu penduduk desa dalam pembangunan desa.

Lalu bagaimana dengan Praga ? Banyak penduduk yang menganggap Praga hanyalah mitos atau urban legend namun dia sangat dihormati dan di junjung oleh warga yang percaya dengan kehadirannya.

Mey menutup laptop nya dan turun dari tempat tidur nya, dia melangkah mendekat ke jendela dan tampak gerimis di luar dimana rintik air nya mulai membasahi jendela. Wajahnya tampak serius namun tatapannya kosong memandang keluar jendela.

“Anjing neraka ?” gumamnya. “Praga.. Van Der Jonk.. Ariana.. Aku jadi pingin lebih tahu tentang mereka..”

*****

Jakarta..

Motor Rama melesat di jalanan utama di daerah Jakarta Utara, dia lalu berhenti di sebuah club yang sangat ramai. Rama memarkir motornya dan membuka helm nya lalu masuk dalam club itu. Club itu sangat ramai dan berisik dengan lagu hip hop dan banyak orang yang menari dengan tidak jelas. Lampu sorot warna warni tampak seperti sinar laser yang bergerak kesana kemari. Rama berjalan di antara kerumunan orang yang tampak jingkrak-jingkrak. Mata Rama tampak melihat berkeliling seperti mencari seseorang. Dan dia pun melihat apa yang dicarinya.

Rama menghampiri seorang cowok yang tengah berpelukan dengan cewek berpakaian minim dan sedang berciuman. Rama menggulung lengan bajunya dan seketika menarik kerah baju cowok itu dan menyeretnya. Cewek yang tengah dicium oleh cowok itu juga kaget dan tersentak.

“Hai..” sapa Rama ke cewek itu. “Maaf.. Aku ada perlu ama cowok ini.. Lagipula dia ini payah kalo kissing..”

“Rama..?” cowok itu tampak kaget. “What the hell are you doing here ?”

Cewek itu tersenyum dan pergi meninggalkan Rama dan cowok itu, Rama langsung menarik cowok itu dan mengajaknya menepi ke meja bar.

“Kamu mengganggu aja..!” cetus cowok itu. “Jarang-jarang gue bisa ciuman ama cewek cantik kayak gitu..”

Lihat selengkapnya