PROLOG
Jakarta, 2017
Mobil BMW Z4 merah milik Rama, melaju kencang di jalan tol, hari itu hari minggu sehingga lalu lintas cukup lenggang. Di dalamnya ada Rama dan seorang wanita yang sangat cantik, dia adalah Kirana, sang dokter cantik yang merupakan tetangga Rama.
“Ini ngga papa kamu nganterin aku ?” tanya Kirana. “Tar Cintya ngambek lho..”
“Ngga papa.. Aku dah ijin kok ama dia..” jawab Rama. “Lagipula aku juga ga ada acara apapun, dan kamu juga lagi ada urusan urgent kan ?”
Kirana tersenyum, tangannya membelai rambut Rama. Dibalik kacamata hitam yang dipakainya, terlihat mata Kirana berbinar, dia sangat menyukai Rama namun dia tahu hati Rama hanya untuk seseorang.
Tidak lama kemudian mobil Rama tiba di sebuah Rumah Sakit yang cukup besar. Rama memarkir mobilnya di parkir VIP lalu kemudian turun bersama Kirana dan berjalan menuju pintu utama Rumah Sakit. Begitu masuk ke dalam rumah sakit, Kirana langsung di hampiri 3 perwat dan salah satunya membawa baju hijau yang biasa di gunakan untuk operasi. Kirana membuka jaketnya dan menitipkan ke Rama, lalu langsung mengenakan baju operasi berwarna hijau.
“Tunggu disini ya..” katanya pada Rama. “Ma kasih udah anterin tepat waktu..”
Rama mengangguk dan tersenyum, dia lalu berjalan disekitar lobby Rumah Sakit yang cukup mewah itu. Lalu seseorang menyapanya.
“Hai Rama..”
Rama langsung menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang kira-kira seusia dengannya. Rambutnya sebahu dengan rambut yang diwarnai hijau di beberapa helai rambut depannya. Penampilannya sangat modis, dia tersenyum pada Rama.
“Kamu masih ingat aku ?” tanyanya.
Rama tampak berusaha mengingat identitas wanita yang ada di hadapannya, ingatannya benar-benar menelusuri relung memorynya. Hingga akhirnya mata Rama mulai berbinar.
“Aku ingat..” jawabnya. “Kamu ini Maya.. Maya Kartika.. Anak kelas 1-7 di SMA Trimurti dulu kan ?”
Wanita itu mengangguk dan tersenyum riang, mereka lalu bersalaman dan berpelukan sejenak, keduanya tampak saling memandang.
“Evan Rama.. Lama sekali rasanya ga ketemu kamu..” kata Maya.