Rama tampak memandang langit yang gelap di malam itu. Rama berdiri di halaman rumahnya yang baru. Rumah baru Rama dan Cintya memang ada di perumahan yang baru, sebagian isi di dalam cluster itu masih dalam tahap pembangunan. Bahkan di Blok Rama, hanya rumah Rama yang sudah dihuni. Sisanya masih rumah kosong.
Cintya keluar dari balkon kamarnya di lantai dua, dia mengenakan baju tidur yang indah dan terbuat dari sutra. Cintya tersenyum melihat suaminya tampak seperti melamun di halaman. Lalu Cintya masuk kembali dari balkon ke kamar dan kemudian keluar melalui pintu kamar menuju ke bawah dan menghampiri Rama. Cintya memeluk Rama dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Rama.
“Sayang..” sapanya lembut. “Ko ngelamun disini sih ?”
“Ngga..” jawab Rama. “Cuma ingin menikmati pemandangan malam aja..”
“Bo’ong..” jawab Cintya. “Mas kayaknya lagi mikirin sesuatu.. Mas kangen rumah yang lama ?”
“Ngga lah sayang..” Rama tersenyum. “Aku cuma ingin menikmati malam ko..”
Rama lalu membalikkan badan dan mencium Cintya lembut.
“Mas.. I love you so much..” bisik Cintya. “Aku ngga mau jauh dari mas.. Till death do us part.. Cuma kematian yang bisa memisahkan kita..”
Rama tersenyum dan kembali mencium Cintya. Keduanya berpelukan dan berciuman mesra dibawah cahaya bulan yang sebagian tertutup awan. Rama masih memikirkan hasil pertemuan dengan Gita siang tadi, namun entah kenapa dia tidak ingin mengungkapkan hal ini pada Cintya.
“Mas..” bisik Cintya. “Ke kamar yuk.. Aku lagi pingin..”
Rama mengangguk pelan, lalu Cintya menggandeng lengan Rama dan mengajaknya masuk ke rumah. Rama kembali melihat ke atas sejenak, dia melihat awan yang tampak gelap seakan membentuk gambar kepala serigala yang menyeringai dengan sesekali cahaya petir tampak di belakangnya. Rama menggelengkan kepalanya dan masuk ke dalam rumah bersama Cintya.
*****
Fullerton, Singapore
Di bangku taman, tampak Virgo dan Angel sedang duduk dan menikmati pemandangan Singapore river. Kerlap kerlip Marina Bay dan gedung-gedung pencakar langit di Fullerton tampak sangat indah. Angel tampak sedang menikmati sandwich nya. Virgo tampak tersenyum dan membelai rambut gadis kecil itu.
Virgo lalu memandang pemandangan Marina bay hotel dikejauhan. Wajahnya terlihat sangat sedih. Dia teringat terus dengan Rama, orang yang paling disayanginya. Tiba-tiba Angel mencoleknya.
“Kak.. Kakak suka ama cowok gondrong yang sering makan ama kakak ?” tanya Angel.
“Maksud kamu Zein ?” tanya Virgo.
“Iya..” Angel mengangguk. “Kakak suka ama dia?”