Ramadhan Telah Berpulang

Lailul Fitrotushoimah
Chapter #1

Prolog

24 Mei 2020

Selepas Maghrib menyapa, tatapannya ditengadahkan ke atas…

Hamparan langit tampak bersih membentang luas, bersamanya bersemanyam awan tipis yang bergerak menjauh meninggalkan raga bulan. Tidak luput pula hadir gugusan bintang yang berkedip menggoda. Keramaian yang disuguhkan langit membuat batinnya dengki. Bayangan suka cita yang mucul di tengah keriuhan langit telah membuka kenangan lama tentang hari esok.

Selepas Isya’ menyapa, tatapannya berpindah ke bawah…

Persiapan perayaan yang disuguhkan untuk meyambut hari esok telah terhelat sederhana, suasana riuh yang dulu merangkak sampai ke dada, sekarang hanya berbatas sampai pada kerongkongan. Begitupun dengan nyanyian pujian yang pernah berdentum keras, sekarang hanya bersambut kecapan bersahut-sahut yang keluar dari mulut. Kemeriahan yang pernah dirasa telah berganti menyepikan suka cita malam ini. Baginya semua hari terasa sama, karena sudah tidak ada hari esok bagi perasaannya.

Lihat selengkapnya