Riana memotret sekelilingnya. Indah senja hari ini, teduh dan menenangkan. Jingga cahaya yang hampir terbenam, ah sempurna.
Daun Alang di senja seperti ini selalu menjadi tempat Riana menghabiskan waktu. Bercanda, tertawa, bercerita banyak hal hingga matahari terbenam. Dulu
"Hot capuccinonya mbak," ucap seseorang mengantar minuman pada Riana.
"Wah, saya kan belum pesan, kalian masih ingat aja. Makasih ya," Riana sedikit terkejut dengan suguhan itu.
Secangkir capuccino hangat, ini lah yang selalu menemaninya menikmati senja disini. Dulu.
"Ini spesial dari kami, udah lama mbak gak kesini."
"Baru ini ada waktu kesini lagi," jawab Riana.
"Kok sendirian? Masnya mana?"
Riana hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu.
Riana menikmati capuccino hangatnya sambil sesekali memotret.
"Masnya mana? heh," gumam Riana.
Jika pertanyaan tadi diucapkan beberapa bulan lalu, akan sangat mudah aliran air melaju membasahi pipi Riana, menetes dari kedua matanya. Begitulah masa lalu, cerita dan kenangannya akan menghantui, selalu.
Riana tidak berusaha menghapus kenangan, karna dia sadar , sekuat apapun menjauhinya, tidak akan bisa menghilangkannya. Riana hanya berusaha agar saat ia teringat dengan semua kenangan itu, dia mampu mengontrol perasaannya, tanpa ada rasa perih dan sakit di dalam hati.