Rantai Mawar

Mega
Chapter #3

Sosok Misterius

“Apa?” Suaraku melengking tinggi. “Bukankah minggu lalu ibu bilang kami boleh menghabiskan waktu kemah kami di sini? Lagipula meskipun aku jarang pulang, semua daerah di desa ini masih akrab denganku. Tak ada tempat berbahaya, Ibu!” Aku tak bermaksud membentaknya namun aku juga tak dapat menyembunyikan emosiku.

“Sebenarnya ada apa tante?” Alex sama terkejutnya. Raut wajahnya terlihat kecewa.

“Sudah kubilang, hutan ini berbahaya.” Ibuku berbicara tanpa melihat kami. Dia terus memandangi Jelly yang asyik mempermainkan karpet. Anjing itu berguling-guling seperti kesurupan.

“Kami sudah merencanakan liburan ini jauh hari.” Sherly pun terlihat sedikit kecewa.

“Tenang saja tante, kami sudah dewasa. Tante tidak perlu khawatir. Waktu kecil dulu kami bertiga juga sering main di hutan.” Toni membantu Sherly berbicara.

“Jika itu yang kalian inginkan...” Suara berat milik ayah tiriku yang berada di belakang punggungku mengagetkan kami semua. “Toh tidak jauh dari rumah juga, kalian bisa kembali kapanpun jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.”

“Tapi...” Ibu hendak membantah.

“Sudah lama Ellen tak kembali.” Pak Anton memotong kalimat Ibu. Ia menatap Ibu dengan wajah menenangkan. Yang dibalas anggukan Ibuku.

“Baiklah kalau begitu, kami tetap bisa berkemah besok pagi, kan? Sekarang sudah hampir malam.” Alex kembali bersemangat.

“Aku akan menyiapkan kamar kalian.” Ibu menaiki tangga beserta dua pembantunya yang baru saja keluar dari ruang makan.

“Aku tunggu kalian di meja makan setelah ini. Kalian anggap saja seperti rumah sendiri.” Pak Anton berkata sambil lalu.

Apa maksudnya, anggap seperti rumah sendiri?  Ini tanah kakekku yang diberikan pada ibu. Dengan kata lain, rumah ini juga bagian dari milikku. Jadi memang seharusnya aku menganggap ini rumah sendiri! Aku melirik sinis Pak Anton yang sedang duduk di kursi goyang milik nenekku.

Ya, dia sangat menyebalkan!

Lihat selengkapnya