*Di Kerajaan Majapahit
Gajah Mada sedang merenungkan peta peperangan.
Gajah Mada: "Cincin ajaib itu pasti memiliki kekuatan yang luar biasa. Jika kita bisa mendapatkannya, Majapahit akan menjadi kerajaan yang tak terkalahkan."
Salah satu penasihatnya masuk.
Penasihat: "Paduka, pasukan kita telah beberapa kali mencoba merebut cincin itu, namun selalu gagal. Pangeran Zhahir sangat lihai dalam pertempuran."
Gajah Mada: "Kita harus mengubah strategi. Kita tidak bisa terus-menerus menyerang secara frontal. Kita perlu mencari kelemahan mereka."
Sebuah ide muncul di benak Gajah Mada.
Gajah Mada: "Aku punya rencana. Kita akan menjadikan adik Pangeran Zhahir sebagai tawanan. Dengan begitu, dia akan mau menyerahkan cincin itu untuk menukar adiknya."
Gajah Mada memerintahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan Samudra Pasai, dengan fokus pada adik Pangeran Zhahir.
Di Medan Perang
Adik Pangeran Zhahir memimpin pasukannya dengan gagah berani. Pertempuran berlangsung sengit.
Adik Zhahir: "Pasukan Majapahit sangat kuat, namun kita tidak akan menyerah!"
Setelah pertempuran yang panjang dan melelahkan, pasukan Samudra Pasai berhasil mengalahkan pasukan Majapahit dan memaksa mereka mundur.
Gajah Mada: marah "Bagaimana bisa kita kalah? Mereka hanya sekelompok anak kecil!"
Gajah Mada menyadari bahwa rencananya telah gagal total. Ia semakin bertekad untuk mendapatkan cincin ajaib itu.
Kembali ke Masa Depan
Mira, Anya, dan Zhahir sedang membahas rencana mereka selanjutnya.
Anya: "Aku berhasil melacak asal-usul unsur langka yang ada di cincinmu, Zhahir. Ternyata, unsur itu sangat langka dan hanya ditemukan di sebuah pulau terpencil di Samudra Hindia."