Beberapa hari kemudian, di kantor polisi
Anya duduk di kursi, menatap foto-foto para penyerang yang diberikan oleh pihak kepolisian. Ia berusaha keras mengingat setiap detail wajah mereka, berharap bisa menemukan petunjuk baru.
Anya: dalam hati "Siapa sebenarnya mereka? Kenapa mereka menginginkan prasasti itu?"
Seorang detektif mendekati Anya.
Detektif: "Nona Anya, kami sudah mendapatkan beberapa informasi tentang para penyerang itu."
Anya langsung menegakkan tubuhnya.
Anya: "Benarkah? Apa yang Anda temukan?"
Detektif: "Setelah kami telusuri, ternyata mereka adalah bagian dari sebuah sindikat kejahatan. Mereka terlibat dalam beberapa kasus pembunuhan dan pencurian benda-benda antik. Pemimpin mereka adalah seorang kolektor gila yang sangat tertarik pada benda-benda bersejarah."
Anya tercengang mendengarnya.
Anya: "Kolektor gila? Maksudnya?"
Detektif: "Menurut informasi yang kami dapatkan, kolektor itu sangat obsesi dengan kekuatan-kekuatan mistis. Ia percaya bahwa benda-benda kuno memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia mengumpulkan benda-benda itu untuk tujuan yang tidak kita ketahui."
Anya: "Jadi, mereka menginginkan prasasti itu karena kekuatannya?"
Detektif: "Kemungkinan besar. Prasasti kuno itu mungkin memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga menarik perhatian kolektor gila itu."
Anya: "Lalu, bagaimana cara kita menemukan mereka?"
Detektif: "Kami akan terus melakukan penyelidikan. Namun, kami membutuhkan bantuan Anda. Apakah Anda ingat ada hal-hal yang mencurigakan dari para penyerang itu?"