Zhahir membawa Mira ke pendopo pribadinya, sebuah ruangan yang tenang dan penuh dengan koleksi buku dan benda-benda antik.
Zhahir: "Tempat ini adalah favoritku. Tenang dan sejuk. Di sini, kita bisa bicara dengan bebas tanpa khawatir ada yang mengganggu."
Mira mengangguk setuju. Ia mengamati sekeliling ruangan dengan penuh rasa ingin tahu.
Mira: "Tempatmu sangat bagus, Zhahir. Aku suka koleksi buku-bukumu."
Zhahir: tersenyum "Terima kasih. Aku memang suka membaca."
Setelah beberapa saat mengobrol, Zhahir memberikan Mira sebuah pakaian pelayan.
Zhahir: "Untuk sementara waktu, aku ingin kamu menyamar sebagai pelayan. Aku tidak ingin ada yang tahu tentang keberadaanmu."
Mira: terkejut "Pelayan? Aku?"
Zhahir: "Jangan khawatir. Ini hanya sementara. Aku akan memikirkan cara untuk menjelaskan semuanya kepada Raja."
Mira pun setuju dengan rencana Zhahir. Ia mengenakan pakaian pelayan itu. Meskipun tidak terbiasa, ia merasa nyaman dengan pakaian baru itu.
Zhahir: "Sekarang, ikut aku. Aku akan memperkenalkanmu kepada para pelayan yang lain."
Zhahir membawa Mira ke ruang tengah pendopo. Para pelayan yang sedang bertugas langsung menatap ke arah Mira dengan kagum.
Zhahir: "Perkenalkan, ini Mira. Mulai hari ini, dia akan menjadi pelayan baru di sini."
Semua pelayan langsung menyambut Mira dengan hangat. Mereka kagum dengan kecantikan Mira.
Pelayan 1: "Wah, Nona Mira cantik sekali."
Pelayan 2: "Aku yakin Tuan Muda Zhahir akan senang memilikimu sebagai pelayan."
Mira hanya tersenyum malu-malu. Setelah perkenalan singkat, Zhahir mengajak Mira kembali ke ruangan sebelumnya.
Mira: sambil tertawa kecil "Aku tidak menyangka akan menjadi seorang pelayan."
Zhahir: "Hei, jangan mengeluh. Lagipula, ini hanya sementara."
Mira: sambil berjalan-jalan di sekitar ruangan "Aku penasaran dengan benda-benda ini. Apa ini?"
Mira menunjuk sebuah bola kristal yang tergantung di atas meja.
Zhahir: "Oh, itu bola kristal peninggalan nenek moyang. Konon katanya, bola kristal itu bisa digunakan untuk melihat masa depan."
Mira: dengan nada bercanda "Benarkah? Bisa aku coba?"
Zhahir: tertawa "Jangan bercanda. Nanti kamu malah ketakutan."
Mira terus menjelajahi ruangan itu. Ia melihat-lihat berbagai macam benda antik, mulai dari pedang kuno hingga patung-patung aneh.
Mira: "Apa ini? Topeng aneh."