Beberapa hari kemudian
Mira: "Sudah seminggu kita mencari informasi tentang prasasti dan cincin ini, tapi kita tidak menemukan apa-apa."
Zhahir: "Aku tahu, Mira. Aku mulai merasa putus asa."
Anya: "Jangan menyerah, Zhahir. Pasti ada cara untuk menemukan jawabannya."
Zhahir: "Aku ingat, di perpustakaan kerajaan ada banyak buku kuno yang mungkin bisa membantu kita. Bagaimana kalau kita kembali ke masa lalu dan mencari di sana?"
Mira: "Ide bagus, Zhahir. Siapa tahu ada petunjuk yang tersembunyi di sana."
Mereka kembali ke masa lalu, tepatnya ke masa Kerajaan Samudra Pasai.
Perpustakaan Kerajaan Samudra Pasai
Zhahir mencari di berbagai rak buku, membolak-balik halaman demi halaman. Namun, ia tidak menemukan satupun informasi tentang prasasti dan cincin itu.
Zhahir: "Aku sudah mencari ke seluruh penjuru perpustakaan, tapi tidak ada petunjuk sama sekali."
Mira: "Jangan menyerah, Zhahir. Mungkin ada informasi yang tersembunyi di tempat lain."
Keesokan harinya
Seorang pengawal datang menghampiri Zhahir di pendopo pribadinya.
Pengawal: "Yang Mulia, pasukan Majapahit menyerang wilayah kita. Gajah Mada memimpin pasukan penyerang."
Zhahir terkejut mendengar kabar itu. Ia segera menemui adiknya, Zuhra, untuk memberitahukan kabar buruk tersebut.
Zhahir: "Zuhra, kita harus bersiap menghadapi serangan Majapahit. Gajah Mada memimpin pasukan mereka."
Zuhra: "Baiklah, Kak. Aku akan segera mengumpulkan pasukan."
Sebelum berangkat ke medan perang, Zhahir meminta Mira untuk tetap tinggal di istana dan melanjutkan pencariannya.