Kembali ke Masa Depan
Zhahir dan Mira kembali ke masa depan dan bergegas menuju rumah Anya.
"Anya, kita punya banyak yang harus kita bicarakan," kata Zhahir begitu mereka bertemu.
Mereka bertiga duduk di ruang tamu Anya dan mulai membahas penemuan mereka di masa lalu.
"Jadi, kalian berdua sudah menemukan sesuatu yang penting?" tanya Anya penasaran.
Zhahir dan Mira mengangguk. Mereka menjelaskan tentang buku catatan kakek buyut Zhahir dan kalimat misterius di dalamnya.
"Maksudnya, kita ini seperti... terikat oleh takdir?" tanya Anya.
"Sepertinya begitu," jawab Zhahir. "Tapi takdir seperti apa?"
"Mungkin kita harus mengakhiri kutukan ini," usul Mira.
"Tapi, kutukan apa?" tanya Zhahir bingung.
Beberapa hari kemudian
Mira menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal.
"Jika kamu ingin Anya selamat, temui saya di situs penggalian. Bawa prasasti itu. Jangan bawa siapa-siapa jika ingin temanmu Anya tetap bernafas."
Suara di telepon terdengar dingin dan mengancam. Mira sangat terkejut dan bingung.
Beberapa hari kemudian
Mira terlihat gelisah. Zhahir menyadari ada yang aneh pada Mira.