Beberapa hari kemudian
Di rumah Mira
Zhahir dan Mira akhirnya berbaikan. Mereka menyadari bahwa saling percaya adalah hal yang sangat penting dalam persahabatan mereka.
"Aku benar-benar menyesal telah membohongimu, Zhahir," kata Mira dengan tulus.
"Aku juga menyesal telah bersikap kasar padamu," jawab Zhahir. "Aku hanya sangat khawatir."
Mereka bertiga kemudian membahas tentang para penjahat yang mengincar mereka. "Aku merasa ada yang aneh dengan mereka," kata Anya. "Mereka seperti sudah mengenal kita sejak lama."
Mira mengangguk setuju. "Aku juga merasakan hal yang sama. Mereka seperti orang yang sama yang menyerang kita di perpustakaan dulu."
Tiba-tiba, ponsel Mira berdering. Itu adalah panggilan dari temannya yang seorang arkeolog. "Mira, aku punya penemuan baru yang sangat menarik. Kamu harus melihat ini!"
Di lokasi penggalian
"Menurut para ahli, ini adalah fosil milik seorang pangeran dari Kerajaan Samudra Pasai," kata teman arkeolog Mira. "Dan yang lebih mengejutkan lagi, ciri-ciri fisiknya sangat mirip dengan pangeran Zhahir dari samudra pasai."
Zhahir, Mira, dan Anya saling memandang dengan tatapan terkejut.