Masa SD Rara sudah mengecap Bullyan itu secara verbal ( menghina fisik Rara ) yang dulu memang berkulit coklat tua. Ya namanya anak - anak main panas - panasan ya kulit jadi gelap. Dan juga dulu Rara tak pernah menggunakan bedak dalam artian polosan. Sejak kelas 4 Rara mendapatkan Bullyan seperti memanggil Rara dengan sebutan nama binatang. Apalagi di bangku SMP tambah Bullyan itu begitu kejam. Hingga Rara enggan untuk masuk ke sekolah. Bukan hanya secara verbal saja, tetapi adu fisik juga pernah, di isengin juga sering seperti melipat kertas kecil - kecil ( di bentuk bulat ) dan di lemparkan ke rambut Rara yang bergelombang jadi itu kertas kecil - kecil menempel di rambut Rara. Itu kerjaan dari si Joel. Si Joel ini memang begitu jahat banget dialah orang ( yang provokasi teman sekelas Rara lainnya ) untuk merendahkan Rara, memusuhi Rara bahkan menyudutkan Rara hingga Rara tak memiliki teman. Dan yang paling menyakitkan ketika praktek pensi ( perpisahan kelas 3 SMP) hanya Rara seorang yang tak mengikutinya. Begitu miris hidup Rara kala itu. Harusnya ia juga terlibat dalam acara pensi yang sudah di tunggu - tunggu oleh seluruh siswa kelas 3 lainnya. Namun tidak dengan Rara justru ia sendiri di kelas dan menangisi apa yang terjadi pada dirinya kala itu. Ini cerita saat kelas 3 SMP. Saat masuk kelas 1 SMP Rara juga mendapatkan Bullyan. Dan yang paling menyakiti hatinya maupun perasaannya saat cinta pertamanya ikut - ikutan menjauhi Rara. Dan tak pernah lagi dekat dengan Rara seperti enggan untuk berada di dekat Rara beda saat masih di SD dulu yang selalu bahkan setiap waktu di sekolah selalu bersama Rara. Dan yang membuat Rara tak menyangka terhadapnya ( Ari ) ia bercanda bersama 4 wanita sekaligus di hadapan Rara. Seperti memanas - manasin hati Rara.
" Ia tahu kamu memang tampan Ri! ".
" Kamu bebas bersama wanita manapun yang kamu inginkan tapi jangan berlaku seperti ini juga donk aku juga memiliki hati dan perasaan ".
Sedangkan aku.... aku jelek aku tak menarik aku nggak putih bagaimana mungkin bisa bersamamu yang perfeksionis seperti itu. Rara pun sadar diri dan mencoba tuk move on dari Ari walaupun tak mudah baginya kala itu. Tapi Rara terus melupakan kenangan yang pernah ada selama di masa SD nya dahulu.