RARA'S STORY

RF96
Chapter #17

MOMEN LIBURAN DI KOTA MALANG 2011

Setelah ujian Nasional di laksanakan waktunya membahas rekreasi ( acara perpisahan kelas 3 SMPN 1 KAMAL ). Kala itu Rara ikut donk, wong bukan hanya teman sekelasnya saja yang ikut tapi seluruh siswa kelas 3 SMPN 1 Kamal. Otomatis Rara nanti bersama sahabatnya dan juga teman karibnya. Benar saja selama rekreasi Rara selalu bersama dengan sahabatnya dan juga teman karibnya selama di tempat wisata yang dikunjungi oleh kami. Oh iya di momen rekreasi ini banyak beberapa kenangan bersama Ivan. Pagi - pagi kami semua murid kelas 3 SMPN 1 Kamal yang ikut rekreasi ini, menunggu di depan sekolah termasuk Rara juga. Lumayan banyak juga yang ikut terlihat Bis yang di sewa ada 3 jumlahnya. Rara kala itu kedapatan di (daftar nama) naik di bis nomer 2. Di kaca depan pak sopir menyetir sudah ada tulisan Bis 1,Bis 2 dan Bis 3. Sahabatnya Fia berada di bis 1, bersama juga dengan teman karibnya. Semua teman dan sahabatnya terpisah di bis yang berbeda. Tapi tidak menyulutkan rasa happy Rara kala itu. Masak mau sedih sih kan momen rekreasi harusnya happy donk. Selama 8 bulan udah tersiksa dengan Bullyan di kelas, waktunya sekarang untuk Rara happy - happy dan menikmati suasana tempat wisata di sana ( Malang ). Kebanyakan teman sekelas Rara ( kelas 3H ) banyak yang tidak ikut. Huhhh akhirnya Rara bebas dari pembulllyan mereka. 2 hari rekreasi selama di kota Malang ini. Oh iya tempat wisata tujuan kami yang pertama Selecta, terus ke Villa , malam harinya ke BNS (Batu Night Spectacular). Esok harinya (hari kedua) ke Air Terjun Coban Rondo, setelah itu Songgoriti dan yang terakhir belanja ke pasar Lawang (beli oleh - oleh) atau tempat tujuan akhir perjalanan rekreasi kami. Hari Pertama tujuan kami yaitu Selecta. Ada apa sih di Selecta????.

Selecta disini berupa taman dengan berbagai macam jenis bunga. Bunganya bagus - bagus loh dan berbagai macam warna ada disini mulai dari Pink, Biru, kuning, Merah dan lainnya. Dan juga disini ada Kolam renang sebelum masuk ke area taman bunga. Ada juga sih permainan Flying Fox. Ya udah hanya itu aja sih. Rara , sahabatnya dan teman karibnya berfoto bersama di tempat ini. Dari satu view ke tempat view lainnya. Pokoknya banyak deh ya foto momen rekreasi di tempat Selecta ini. Bagian foto so Fia, karena dia yang bawa kamera nanti gantian yang foto. Do Selecta ini tak luput dari sosok Ivan. Saat Rara dan temannya berada di bukit, terlihat dari tempat Rara duduk (di batu) ada Ivan dan juga teman - temannya berjalan menuju ke arah tempat Rara duduk bersama dengan sahabatnya dan juga teman karibnya. Rara pun panik melihat hal itu, ia salting sendiri. Akhirnya Rara mengajak teman dan sahabatnya itu untuk ke tempat lain yang belum di jadikan background foto. Akhirnya saat Ivan dan gerombolan temannya ingin ke tempat Rara tadi, Rara dan rombongannya sudah berada di bawah dan ke tempat lainnya. Rara foto di patung harimau yang berada di bukit sebelah selatan yang tadi Utara. Saking asyiknya foto Rara tidak tahu kalau dari arah seberang si Ivan memperhatikannya. Rara baru sadar ketika ia menghadap ke arah di depannya atau bukit tadi sebelah Utara. Pokoknya ada aja deh momen bersama Ivan. Ya walaupun nggak bersamaan dalam artian jalan bareng tapi momen pandang saling memandang cukup membuat hati Rara bahagia. Maksudnya di respon balik ya walaupun terlihat di antara keduanya masih malu - malu kucing.

Tak terasa malam pun tiba, kami semua (murid kelas 3) bersiap - siap untuk menaiki bis yang sudah menunggu di halaman Villa tempat kami menginap. Kami akan ke tempat (destinasi wisata) yang bernama BNS (Batu Night Spectacular). Disana ada beberapa permainan mulai dari sepeda udara, Go car, benteng Gila, ada juga rumah hantu, bioskop 4 Dimensi (4D) dan juga tersedia taman lampion (disini) adalah tempat spot para wisatawan untuk berfoto ria. Sampai di BNS, Rara dan teman - temannya langsung memilih untuk masuk ke rumah hantu. Kami ber 5 (Rara, Fiya, Elta, Dida, dan Aan) mengantri untuk membeli tiket masuk ke rumah hantu ini. Pas disaat mengantri ini Rara melihat ke arah sampingnya ada Ivan dan temannya dia yang sedang berjalan menuju ke arahnya. Momen yang di tunggu pun tiba Rara dan temannya itu masuk ke dalam rumah hantu yang juga di temani oleh guard (pemandu) di depan kami ber 5. Posisi Rara saat itu berada di nomer 4 di belakang Rara ada Dida. Awal masuk nggak terlalu serem sih nuansanya, namun setelah di pertengahan ruang - ruang rumah hantu ini semakin terlihat seram dan juga mengagetkan jantung berkali - kali. Pasalnya hantu yang muncul secara tiba-tiba dan mengagetkan wisawatan yang akan masuk ke dalam sini. Kami pun saling senggol menyenggol karena saking nya ketakutan, dan lebih parahnya lagi sandal Rara hampir saja tertinggal di dalam gegara sandalnya terinjak - injak oleh temannya itu. Badan pemandunya pun di tabrak - tabrak oleh mereka (teman Rara yang berada di depannya). Dan tak lupa juga jeritan - jeritan teman Rara ini semakin membuat nuansanya semakin terlihat horor. Rasanya Rara pengen segera keluar dari tempat ini. Ruang demi ruang kami telusuri dari ruangan yang mulai semakin sempit, bau amis ( darah ) yang tercium, bahkan minimnya lampu yang terpasang membuat kami tak kunjung berhenti untuk berteriak dan merasa ketakutan. Dan Finally akhirnya kami menuju pintu keluar dari rumah hantu ini, satu persatu kami keluar dari rumah hantu ini. Dan kami berada di tempat keramaian lagi, kalau nggak salah di samping kami berdiri ada dermulen (kuda) yang biasanya di duduki oleh anak - anak kecil dan kuda tersebut berputar - putar. Kami masih berdiri agak lama di tempat ini, berdiskusi habis ini ke permainan mana lagi. Ehhh....tiba - tiba dari pintu keluar rumah hantu terlihat ada Ivan dan teman - temannya itu keluar dari situ. Rara dan Ivan pun saling menatap satu sama lain. Rara dan Ivan di pertemukan kembali. " Ternyata tadi pas ia masuk rumah hantu, si Ivan juga memasukinya koq bisa samaan gini sih apa mungkin kita sehati?? (Pungkas Rara di dalam hatinya). Ia mulai merasa baper dengan keadaan ini. Rara pun memberikan pendapat kepada teman - temannya ini " Gimana kalo kita ke sepeda udara !!". Teman - temannya pun menyetujuinya. Akhirnya kami ber 5 menuju sepeda udara, sesampainya di sana ya benar saja sudah banyak wisatawan lainnya yang antri membeli tiket ini. Kami pun menunggu giliran untuk bisa menikmati permainan sepeda udara ini. Jujur sih ini baru pertama kalinya ia menaiki sepeda udara ini. Oh iya lokasi tempat wisata ini ada di kota Batu, Malang. Jadi selama 2 hari kita (murid kelas 3) SMPN 1 Kamal berlibur ke Malang. Sudah pada tau kan khususnya di kota Batu ini memang banyak tempat wisata yang di tawarkan bagi para wisatawan lokal maupun luar kota Batu ini. Akhirnya waktunya kami nih yang naik sepeda udara, kita duduknya berpasangan. Rara dengan Fiya, dan untuk lainnya entahlah Rara tak sempat untuk menoleh ke belakang. Wah ternyata indah banget pemandangan dari atas sini di sisi kanan terlihat semua permainan yang berada di bawah seperti Go car, rumah hantu tadi, taman lampion terlihat juga dan banyak orang - orang (wisatawan yang sedang berjalan). Sedangkan di sisi kiri Rara itu pemandangan kota Batu yang terlihat begitu menakjubkan (lampu - lampu) rumah warga bahkan juga kendaraan yang lalu lalang terlihat juga dari sini. Andai saat itu ada HP yang canggih seperti saat ini mungkin sudah Rara rekam deh. Namun dulu hp memiliki kamera terbatas begitu pun dengan memori card nya yang tak seberapa untuk menyimpan album. Jadinya ia tak mengabadikan momen yang dilihatnya itu. Sebenarnya Rara juga agak takut sih, karena tingginya tempat sepeda udara ini membuat hati dag dig dug serrr...

Terlintas ada perasaan takut jatuh, mulai sih keringat bercucuran wkwkkk. Intinya seru banget sih berasa banget healing nya. Ehh....tahun 2011 belum ada kata healing ya (masih masa jadul). Hp aja dulu masih nut ni nut nggak ada yang namanya kartu ada 2 dalam 1 hp. Jadi masih zamannya jujur belum adanya kebohongan. Kalo sekarang kan Wa aja punya lebih dari 1 makanya banyak perselingkuhan. Yah jadi bahas perselingkuhan back to story. Selesai juga nih main sepeda udaranya. Kami pun menuruni tangga menuju ke bawah. Nah di bawah tangga ini sudah banyak wisatawan antri. Dalam hati Rara " antri apaan sih koq antriannya panjang banget udah kayak antri minyak goreng di zaman sekarang ". Setelah di lihat ohhhhh!!! ternyata mereka pada antri beli tiket untuk masuk ke wahana bioskop 4 Dimensi. Rara dan teman- temannya pun penasaran seperti apa sih bioskop 4 Dimensi itu. Jadi kami semua memutuskan untuk ikut antri membeli tiket masuk ke bioskop ini. Agak lama sih kami mengantri di tempat ini. Untuk mengantisipasi barang di tas tetap aman ( dompet ) salah satunya, Rara pun membalikkan tasnya itu ke depan badannya dan memegangnya dengan kedua tangannya. Hemmm akhirnya setelah capek - capek berdiri kami pun masuk juga ke bioskop ini (4D). Di pintu masuk sudah ada yang berjaga (karyawan) yang berdiri dan memberikan kacamata untuk dipakai nanti saat bioskop mulai di setel. Kami pun mencari tempat duduk yang kosong. Tempat duduknya ini di desain khusus ya jadi saat lar bioskop di setel kursi ini nanti akan bergoyang ke kanan dan ke kiri. Dan juga ada efek rasaxa badan kita juga ikut berada di dalam layar tersebut (seperti berpetualang) mengikuti alur cerita yang ada di layar tersebut. Seru sih kita seperti ada di dunia khayal. Kita disini di beri batas waktu sampai 30 menit. Dan di 30 menit ini cerita dari layar bioskop itu berubah - ubah. Tak terasa sudah 30 menit beranjak waktunya untuk kita meninggalkan bioskop ini. Sempet agak pusing sih mungkin karena kelamaan pakai kacamata itu. Lanjut nih lanjut donk kebetulan pintu keluar bioskop 4D ini bersebelahan dengan toko boneka. Iya kita ber 5 masuk ke dalam toko melihat - lihat boneka apa saja yang di jual. Ternyata boneka beruang (Teddy Bear). Boneka ini adalah boneka kesukaan Rara. Lucu banget boneka yang ada di toko ini semuanya berwarna pink bukan hanya boneka saja tapi juga ada bunga mawar yang di beri tempat gitu, ada juga mawar yang di beri plastik. Ini boneka atau pun bunga mawar ini pas jika di jadikan momen menembak pasangan. "Ivan!!! Rara pun teringat dia, ada dimana ya Ivan sekarang ke permainan mana dia?? ". Ia melihat ke arah luar toko berharap bisa melihat Ivan kembali. Setelah melihat - lihat ke dalam toko ini, kamipun ke taman Lampion (spot yang berbeda dari yang wahana lainnya). Setelah masuk ke dalam lampion wow Rara tercengang melihatnya disini begitu banyak objek balon udara mulai dari yang ukurannya besar sampai yang kecil. Taman ini semakin cantik karena efek lampu - lampu yang di pasang di dalam balon udara tersebut. Awal masuk kita di sambut dengan lampion yang bertuliskan tahun ini yaitu 2011 (dengan ukuran yang cukup besar). Masuk ke dalamnya kita semakin penasaran dengan objek - objek yang berada di dalamnya. Cocok banget sih untuk bersua foto disini. Ehh bukan hanya objek balon udara saja tapi ad juga bangunan lampion yang berbentuk menara Eiffel dan bentuk - bentuk lainnya. Disini Rara bertemu lagi dengan Ivan. Yes akhirnya ketemu dia lagi bisa lihat wajahnya lagi kehadiran dia tuh bikin happy hatinya walaupun Ivan bukan siapa - siapa si Rara. Tapi Rara berharap secepatnya bisa jadi pacar si Ivan. Yah walaupun nggak pernah kesampaian harapan itu. Lanjut ke tempat berikutnya (yang terakhir). Di sini nggak kalah ramainya juga dari pengunjung ada yang namanya air mancur bergoyang mengikuti alunan musik. Tempatnya di dekat kios - kios yang berjualan aksesoris perempuan dan juga kaos - kaos beraneka warna (buah tangan) dari wisata BNS ini. Tempat air mancur bergoyang ini berada tersembunyi, jadi untuk menuju ke air mancur ini kita harus melewati kios - kios tersebut. Tempatnya di tutupi seperti kain yang berwarna hitam. Rara dan teman- temannya pun masuk ke dalam. Di dalam sudah penuh dengan wisatawan lainnya yang juga ingin menonton air mancur bergoyang. Di dalam sini tidak di beri lampu (sengaja gelap) hanya lampu dari air mancur itu saja yang menerangi ruangan ini. Dulu masih belum ada covid 19 berkerumun seperti ini tak masalah. No masker, No jaga jarak. Semuanya berkumpul di dalam ruangan ini dengan santai, walaupun bisa di bilang begitu penuh dengan orang - orang disini. Rara dan teman - temannya itu menyaksikan air mancur bergoyang ini dengan perasaan takjub. Koq bisa ya air mancur itu goyang - goyang gitu dengan alunan musik (seperti musik DJ) yang membuat suasana semakin terlihat asyik rasanya juga badan ini ingin ikut bergoyang hehhhheee.....asyik banget tak ingin beranjak dari tempat ini. Selesai dari tempat air mancur ini, kami berkumpul ke tempat parkir bis. Disana juga sudah ada beberapa murid kelas 3 lainnya yang menunggu di area parkir. Kami menunggu semuanya pada ngumpul. Setelah semuanya sudah berada di area parkir, kami oleh guru (yang mendampingi kami rekreasi) menyuruh untuk masuk ke dalam bis masing - masing. Bis pun berangkat menuju villa tempat kami menginap. Nama villanya Tutie Boutique (seingat Rara). Capek akhirnya Rara pun tidur iya walaupun tak sepulas seperti tidur di rumah. Gimana bisa nyenyak tidur udah tidurnya seperti ikan pindang 1 kasur di buat 4 - 5 orang, belum lagi mereka nih (teman satu kamar) pada berisik entah apa yang menceritakan. Biasanya cewek sukanya ngerumpi tapi tidak dengan Rara ia tak begitu suka ngerumpi apalagi ngegosipin orang. Justru Rara yang pernah bahkan sering jadi bahan gosip khususnya saat dia menjadi guru honorer di SD itu. Bila mengingatnya begitu sakit hati Rara. Pagi pun tiba, kami pun antri untuk bergantian mandi. Selesai Rara mandi, ia dan Fiya langsung pergi ke taman yang berada di area villa. Sungguh pemandangan yang di suguhkan begitu indah. Terlihat gunung yang mengelilingi villa ini, matahari yang bersinar dari balik gunung ( sunrise ), juga di bawah villa terdapat hamparan tanaman sayuran sawi yang semakin memperindah view di sekeliling villa ini. Rasanya kurang sih kalau hanya menginap semalam saja soalnya tempatnya asri dan di tambah pemandangan yang memukau ini. Rara dan Fiya mengitari sudut - sudut taman yang berada di area villa ini. Hingga Rara pun sampai tak tersadar dirinya sudah berada di belakang villa. Ia sempat melamun dan menatap pemandangan gunung yang berada di belakang villa ini. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Dan tiba - tiba ada suara ssssttttt...sssttttt....ssssttt (Fia yang memberi kode). Awalnya suara itu tidak dihiraukan oleh Rara. Karena ia sedang terbius oleh indahnya gunung (yang berwarna kebiru-biruan) itu. 3 kali suara itu pun berbisik di telinga Rara, hingga Rara pun menoleh ke belakang (ke Fia).

" Apaan sih Fi aku lagi lihat gunung loh itu bagus banget pemandangannya (sedikit kesal) pada Fia yang sudah mengganggunya itu ". 

" Itu loh Ra Ivan lewat (sambil menunjuk ke arah Ivan) ".

Rara pun menoleh ke arah tangan Fiya itu dan benar saja Ivan dan teman- temanya lewat di hadapannya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain (sembari memberikan senyuman). Udah kayak cinta monyet malu - malu gitu wkwkwk......

Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi ada pensi di area kolam renang yang berada di villa ini. Pensinya berupa tarian (dance modern), ataupun nyanyian. Semua murid kelas 3 berkumpul disini melihat acara pensi yang sedang berlangsung. Suasana semakin riuh dengan tepukan tangan dari beberapa penonton (murid kelas 3) ini. Hampir 1 jam acara pensi ini berlangsung dan ditutup dengan foto bersama (murid kelas 3 berserta guru - guru) yang mendampingi kami rekreasi di Malang ini. Selesai ini kami kembali ke kamar untuk mengambil tas maupun barang - barang yang berada di dalam kamar untuk di bawa pulang. Karena hari ini rekreasi terakhir kami di kota Batu, Malang ini. Semua murid kelas 3 memasuki bis yang sudah stand by (parkir) di area halaman Villa. Kami semua menuju ke air terjun Conan Rondo, jalanan menuju ke tempat ini lumayan memacu adrenalin, bagaimana tidak di samping jalan raya ini di kelilingi bukit, belum lagi adanya jurang dan ditambah jalanan licin. Membuat supir harus berhati - hati mengemudikan kendaraannya. Kurang lebih 20 menitan kami sampai di parkiran wisata air Coban Rondo. Kami pun satu persatu keluar dari bis, baru menginjakkan kaki di area parkir sudah terlihat arus air yang cukup deras di semacam bantaran sungai tapi ini lebih kecil. Kami semua pun sangat antusias untuk cepat memasuki wisata air terjun ini. Dalam benak Rara pun menebak - nebak gimana ya kenampakan dari air terjun Coban Rondo ini? (Dengan rasa penasaran). Ia terus melangkahkan kakinya mengikuti rombongan murid kelas 3 lainnya dan juga di sebelahnya juga ada teman - teman Rara yang juga penasaran dan segera ingin sampai ke lokasi. Di pertengahan jalan ada beberapa tulisan (yang di beri lapisan kaca). Yang berisi sejarah nama dari air terjun ini dan semacam peta yang menunjukkan lokasi air terjun ini. Ada juga rumor yang beredar jika sepasang kekasih datang ke air terjun ini hubungan sepasang kekasih ini akan kandas. Entah mitos itu benar atau tidaknya Rara pun juga kurang paham karena dia juga bukan warga (masyarakat) daerah tempat ini. Setelah selesai membaca Rara melanjutkan perjalanan menuju air terjun, kali ini suara gemuruh terdengar begitu dekat dari arah sana. Sebelum ke air terjun itu Rara dan Dida melakukan swafoto, kalau zaman dulu belum ada kamera selfie jadi kami meminta tolong fotokan pada Elta. Melihat kami berdua berfoto yang lainnya pada ngikut, sekarang giliran Elta yang minta difotokan. Selesai mereka berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan menuju air terjun. Waaaaahhhhh indah airnya begitu deras jatuh ke bawah, hingga muncrat ke badan kami dan juga hp Rara terkena muncratnya air terjun ini saat mengabadikan foto air terjun Coban Rondo ini. Disana Rara juga melihat Ivan naik di batu yang lumayan besar dekat air terjun ini. Ia biasa berfoto bersama dengan teman-temannya itu." Huffff koq aku nggk di ajak juga sih foto kan buat kenang - kenangan gituh (gerutu Rara dalam hatinya) ". Rara mencoba untuk masuk ke area aliran sungai disini banyak batu - batu besar tetapi sangat licin karena dalam kondisi basah terkena air terjun itu. Rara pun pelan - pelan dan berhati - hati untuk bisa duduk di batu ini. Rara pun sibuk foto sendiri bersama teman - temannya, ia sudah malas dengan kondisi yang tak pasti ini dengan Ivan. Sudah cukup lama berada di sana (air terjun) ini, akhirnya kami harus balik ke area parkir untuk masuk ke dalam bis dan melanjutkan perjalanan ke Songgoriti. Di Songgoriti inilah tempat rekreasi terakhir kami. By the way selama rekreasi dari hari pertama sampai hari kedua ini, Rara tak melihat kehadiran Bram. Mungkin ia tak mengikuti rekreasi ini, padahal ini kan rekreasi perpisahan antara seluruh murid kelas 3 bersama Guru - guru yang ikut mendampingi rekreasi kami. Sampailah juga di Songgoriti, seperti biasa kami turun satu persatu keluar dari bis. Kali ini di Songgoriti kami berpencar tidak bersama - sama lagi. Rara dengan Dida, Fiya, Aan dan Elta mereka bertiga entah kemana hilang begitu saja. Tinggal Rara dan Dida mereka berdua pun mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol kebetulan di depan kami ada danau. Ya sudah kami duduk di pinggir danau itu sambil menatap danau dan mengobrol. Sambil menunggu ketiga temannya itu yang hilang entah pergi ke sudut mana. Sudah lama Rara dan Dida menunggu kedatangan Elta, Fiya dan Aan namun mereka bertiga tak kunjung datang. Rasa bosan pun menghampiri Rara. "Da.... Yuk kita jalan - jalan ke tempat lainnya bosen tauk duduk Mulu dari tadi disini (sahut Rara pada Dida) ".

" Udah Ra duduk sini aja dulu capek dari tadi jalan - jalan mulu!!!". Ya sudah deh terpaksa Rara mengikuti kemauan Dida temannya itu. Dalam hati Rara sudah merasa bosan banget duduk termenung saja di danau garing banget. Rara pun beranjak dari tempat duduknya itu, ia melihat ke atas dan ternyata disana ada jembatan yang entah menghubungkan ke tempat apa. Rara juga tak paham, rasanya ia ingin juga naik jembatan yang berada di ketinggian itu. Rara pun semakin penasaran, ia pun tanpa sadar melangkahkan kakinya. Namun Fiya, Elta, dan Aan berjalan ke arahnya. Langkah Rara pun terhenti. Rara pun langsung menanyakan keberadaan mereka bertiga sedari tadi berada dimana. Mereka tampak happy sambil menjelaskan habis jalan - jalan kesana (sambil menunjuk ke sudut jalan itu). Kami ber 5 pun keluar dari area Songgoriti menuju pasar yang ada di samping wisata Songgoriti ini. Di pasar ini bukan hanya menjual bahan pokok makanan, namun juga menjual buah tangan seperti tas rajut, guci kecil (dari kayu), mainan anak - anak, boneka, aneka macam kripik dll. Rara langsung ke tempat (toko) yang menjual boneka. Ia dan teman-temannya memilih boneka yang terpajang di dalam toko tersebut. Rara pun jatuh hati pada boneka yang berbentuk bantal berbulu berwarna oren. Di boneka bantal tersebut ada boneka anjing dan lengkap ada boneka tulangnya juga berukuran kecil. Sebenarnya Rara bukan suka dengan boneka anjingnya, tapi ia suka dengan boneka yang berbentuk bantal. Bisa sih di buat teman tidur untuk di peluk kan lembut gimana gituh. Rara pun membeli boneka itu. Harganya saat itu aslinya 80.000 cuman ia tawar jadi 60.000. lumayan kan hemat uang 20.000 bisa di buat beli yang lainnya. Setelah belanja boneka Rara dan teman - temannya ini masuk ke dalam pasar (kios) yang menjual bahan pokok makanan dan buah - buahan. Rara langsung mencari kios yang menjual apel hijau (apel khas Malang). Rasanya agak masam sih tapi Rara suka. Kata orang kurang afdol jika ke Malang nggak bawa oleh - oleh apel hijau atau keripik tempe (makanan khas Malang yang terkenal). Rara pun membeli apel hijau ini (sudah di taruh di tempat kayak tas jaring). Rara membeli apel hijau sebanyak 2 tas jaring. Setelah membeli apel hijau, ia juga membeli kripik tempe (6 bungkus). Untuk oleh - oleh keluarganya di rumah. Selesai berbelanja kebutuhannya, ia gantian mengikuti temannya yang sedang berbelanja. Agak lama juga kami mengitari pasar ini, biasa cewek kalau piknik nggak belanja rasanya asa yang kurang yah girls!!!!. Semua selesai berbelanja, kami langsung keluar meninggalkan pasar menuju bis. Di dalam bis sudah banyak murid kelas 3 duduk di kursi. Ehhh kali ini ada yang berbeda si Ivan koq duduk di dalam bis yang Rara tempati. Padahal di hari pertama (berangkat ke Malang) sampai ke tempat - tempat rekreasi sebelumnya ia berada di bis sebelah koq sekarang malah ia ada di bis ini? (Tanya Rara di dalam hatinya). Satu bis donk Rara sama Ivan. Btw baju dia itu mulu deh (kaos berwarna kuning) yang ia kenakan sedari tadi malam di BNS sampai hari ini. Apa dia nggak bawa baju ganti atau emang sengaja nggak ganti baju (sambil tersenyum sendiri). Tatapan Rara terfokus pada Ivan yang duduk di bangku depan sambil berimajinasi sendiri. Dalam imajinasinya ia dan Ivan bersama dalam suatu tempat dan mereka saling mengobrol empat mata dan Ivan memegang tangan Rara sambil berkata " Ra maukah kamu menjadi pacarku ". Tapi seketika imajinasi (khayalan) Rara terhenti karena plastik belanjaannya terjatuh ke bawah sontak ia pun kaget dan sesegera mengambilnya dan menaruhnya di tempat semula. "Yah ternyata cuman menghayal yah ku pikir beneran (gumam hati Rara). Rara pun membalikkan pandangannya pada jalan yang ia lihat dari kaca bis, ia melihat hiruk - pikuk kendaraan yang lalu lalang. Ia pun masih bertanya - tanya apakah dirinya masih ada harapan untuk bisa bersama Ivan sesuai yang ia harapkan. Ia masih takut dengan kejadian bersama Bram yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Apakah kali ini perasaan Rara kan terbalas???. Dan itu masih lah misteri yang belum terjawab kala itu. Bis pun masih terus melaju tanpa henti perjalanan pun masih panjang menuju pasar Lawang. Iya di pasar Lawang ini tujuan terakhir kami, sebelum pulang ke Madura. Hari semakin gelap kami pun sampai di depan pasar Lawang, di sini tempat aneka macam sayuran yang masih segar, aneka macam buah - buahan juga ada. Namun Rara membeli sayuran sop yang sudah di bungkus dengan plastik. Ia membeli 5 bungkus bukan hanya untuk oleh - oleh ke orang tuanya saja, namun ia juga bagikan ke bude yang rumahnya dekat dengannya. Selesai belanja sayur, Rara merasa lapar ia dan teman-temannya mencari tempat makan di dekat pasar Lawang tersebut. Akhirnya kami menemukan depot ( rumah makan ) Bakso. Akhirnya mereka memesan bakso untuk di santap malam ini. Iya saat itu sudah waktunya Maghrib dan langit sudah mulai gelap. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya bakso pesanan kami pun datang, dan rasanya tak sabar untuk memakan bakso ini. Kami pun memakannya dengan lahap. Setelah perut terisi dan membayar, kami pun bergegas pergi dari depot ini menuju toko boneka yang berada di sebelah depot bakso tadi. Nggak ada niat untuk beli tapi hanya sekedar melihat - lihat saja. Dan akhirnya kami kembali ke bis dan pulang ke Madura. Terimakasih kota Batu, Malang atas indahnya tempat yang kami kunjungi selama 2 hari ini ada berbagai kisah di balik kota Batu nan indah ini (sapa dan salam hangat) dari Rara sambil menatap jalanan dari balik kaca bis ini. 2011 pun usai kini Rara sudah menjadi siswa SMA, namun memori itu masih teringat jelas di benaknya. Ia masih belum bisa move on dan melupakan kenangan itu begitu saja.

Lihat selengkapnya