Jam 9.17 malam Rabu, tidak ada hujan,apalagi badai,cuacanya sangat nyaman, dan perut Kayla mulai keroncongan,padahal Ia baru saja makan sekitar jam 7 tadi,
Kayla memang sangat suka makan, namun syukurnya berat badannnya tidak cepat naik,
"Bang!! Oyy Abang berkaos hitam.." Kayla memulai rayuannya dengan menyanyi sambil berjalan ke kamar Abangnya
Alan yang sedang bermain Playstation 4 sama sekali tidak menoleh,karena headphone di telinganya,ia terlihat sudah sangat profesional jika dalam hal main game, seharian ia habiskan dalam kamar,kecuali mandi,dan sejenisnya,juga makan bersama keluarga,
Tapi Alanlah satu-satunya yang sudah bisa dapat penghasilan sendiri,Itulah sebabnya mama dan Papanya tidak pernah melarang Alan pergi jalan-jalan atau melakukan apapun yang selalu dilarang ke Kayla,
Pekerjaan Alan bukan hanya gamers, ia juga punya channel YouTube, dan Ia seorang fotografer,kontennya tidak jauh-jauh dari cara-cara mengedit foto, Ya kurang lebih seperti itu,
"bang!!" teriak Kayla di belakang abangnya sambil memperhatikan beberapa foto perempuan di kamar Alan,yang tidak lain adalah foto model modelnya,tapi Kayla tidak bisa memastikan Siapa pacar Abangnya
"Bang siALAN! " Kayla berteriak di dekat headphone Abangnya, spontan Alan mempause game yang sedang ia mainkan,dan menoleh heran kepada adiknya
"apa? "Alan bertanya sambil melepas headphonenya
"Bang...lu bisa setia gitu ke cewek lu?? kalau di kamar lu banyak juga foto cewek-cewek yang gak kalah cakep?" Niat Kayla yang mau minta uang, tiba-tiba terkalahkan oleh rasa penasarannya
Alan tersenyum mengejek "Kenapa Emang??"
"nanya doang..." Kayla masih melihat ke dinding kamar Alan, yang ditempeli foto-foto dan poster-poster,juga ada beberapa piagam penghargaan yang dilapisi bingkai,
Alan sekarang bukan hanya memutar kepalanya saja,namun juga kursinya yang baru ia beli dengan harga tidak murah, hingga seluruh badannya menghadap adiknya yang tengah duduk di atas kasur Alan itu
"gini La..yang namanya setia itu dilatih,kagak ada tuh yang tiba-tiba, dan lagi..kalau perasaan itu beneran tulus..lu nggak bakal lah mau berpaling" Jawabnya bijak, Kayla menggangguk,menandakan dia mengerti dan sangat faham.
"Oh...oke.."
" Kasih gue uang enggak?!" Kayla minta uang dengan cara yang salah
"minta apa bajak sih lu?!" jawab Alan, tetapi ia tetap mengeluarkan uang dari dompet nya,
"nih...cukup? " ia memberikan Rp500.000 tanpa pikir panjang,sebenarnya bagi Kayla jika hanya untuk menghilangkan lapar nya malam ini saja..tentu sangat dan lebih dari cukup,tapi bisa di simpan buat besok
"kurang." Jawab Kayla bercanda,tapi jika abangnya mau menambahkan, maka tidak masalah
Alan kembali memasang headphonenya "nggak" jawabnya lalu kembali fokus dalam dunianya
Kayla terkekeh dan pergi beranjak menuju pintu, untuk pergi ke MRT dekat rumahnya, la melihat Devan sudah stand by di atas motor, ia baru ingat apa yang di katakan Devan setelah mengantarnya tadi sore sebelum pulang kerumahnya,
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
-Amanda Kayla Yudistira-
pertamanya sih gue mau pergi ke eramart doang, beli jajan sama es krim, tapi karena keberuntungan akan lebih terasa nikmat ketika gue bisa ngenyangin perut tanpa ngeluarin uang sepeserpun, itulah kuncinya,seseorang yang sedang berada di depan pagar, Devan....
Gue tersenyum nakal,bukain dengan pagar,gue yakin dia ngerti maksud gue,hehehe....
"Nape lo senyum-senyum...laper?" tanya Devan sambil menjalankan pelan motornya untuk masuk ke halaman rumah gue,
"Iya.." gue mengangguk antusias, gue menyuruh Devan untuk menunggu sebentar di ruang tamu,ya sebentar aja, jadi gue nggak usah repot-repot nyiapin dia minuman,
Duit gue utuh nih, kadang bener juga Devan itu keberuntungan, kalo lagi gini sih,sisanya pembawa sial
Gue mengambil jeans hitam dan hoodie abu-abu,gue tidak ingin ribet dan memutuskan untuk mengikat rambut saja,lalu memakai lip balm sudah cukup bagi gue juga sedikit semprotan parfum di area leher, belakang telinga, rambut dan pergelangan tangan, Jangan salah paham...ini bukan kencan,sekolah pun...gue juga biasa seperti ini,jadi jangan nuduh-nuduh gue
Sekembalinya gue kurang tamu, Devan udah menghilang,firasat gue itu sih,jujur jelek, Dan ya....firasat gue Benar,Devan memang tidak menghilang atau php-in gue, tapi dia lagi ngerokok di luar, Jadi males kan gue pergi sema orang yang merokok,Beneran deh rokok itu nggak enak banget,pokoknya gue sering sesak kalau menghirup asap rokok
Gue kembali masuk dan pergi ke dapur sebelum akhirnya nyamperin Devan di luar
"Maaf Pak...dilarang merokok di kawasan ini" ujar gue yang bergaya seperti penjaga penjaga kantor,
Devan mematikan rokoknya,kemudian melemparnya ketempat sampah
"lo tu..kurang kerjaan ya...rokok diisap,dihembus, dihisap,di hembus, orang teh dikunyah" Gue mengomen Devan, mendengar perkataan gue Devan langsung menyambar
"bodo!!mau nyuruh gue mati!!" Devan menginterupsi omongan gue
"Jangankan dikunyah..kayak orang biasa ngerokok aja,bisa kanker sampai mati, apalagi dikunyah bego!"
"Nah..tuh lo tahu,,masih aja ngelakuin" gue bingung Emang sama otak Devan,udah tau akibatnya,resikonya, masih aja gitu dikerjain,padahal udah jelas kan tertera di bungkus rokok "rokok membunuhmu" dan lebih bodoh nya sudah ada gambar-gambarnya