Devan berhenti di dekat sebuah sekolah, tapi bukan sekolahnya, ia membeli jajanan untuk Kayla yang tiba-tiba minta pentol, kayak orang lagi ngidam
Ia erjalan ke arah bangku yang ada di dekat gerobak penjual pentol
"super pedas" Ujar Devan,lalu penjual pentol itu memasukkan 3 centong sambel disebungkus pentol
Dulu sewaktu masih SD, ia benar-benar menyukai Jajanan itu, ia bisa menghabiskan Rp20.000 untuk dua waktu istirahat,makanya wajahnya kadang tampak seperti pentol, bahkan saat ini ia makan dengan lahap, Devan juga makan sambil memperhatikan Kayla yang kelihatan seperti orang belum makan 3 minggu
"Santai aja...ntar keselek" baru aja Devan menegur,ucapannya sudah terjadi, padahal ia bukan seorang ibu..
dengan gesit Devan mengambil botol minum yang ada di dalam tasnya
"Hehehe..." Kayla menahan malu, kemudian kembali melanjutkan senam mulutnya, sedangkan botol minuman tadi dipegang kan Devan, udah kayak ratu sama pembantunya,Lebih tepatnya RATU MAKAN
"Ntar sakit perut" ucap Devan heran, melihat Kayla terus mengunyah pentol yang dilumuri banyak sambal, gadis itu tidak menjawab
"Hah...Kenyang..." Ia melempar sampah ke tempat yang sudah disediakan,lalu menyodorkan tangan kosong kearah Devan, minta minum tanpa bicara
"Udah kayak babu lo aja gue" Devan menghempaskan pelan botol minumnya ke atas tangan Kayla, gadis itu hanya menjawab dengan senyum yang tidak jelas Maksudnya apa
Setelah Deven menghabiskan pentolnya barulah mereka pulang, "Pak Makasih" ucap Devan menstater motornya, lalu Kayla melompat ke atas motor Devan
"Semoga laris manis" Sambung Kayla, penjual pentol menyodorkan jari jempol sambil tersenyum, dan menaikkan Alis,
Devan mengemudikan motornya, mengulur waktu untuk memikirkan
"Dev?" Kayla melihat kaca spion
"Hmm.." Devan bergumam
"Kenapa? " Hampir 1 menit berulah Devan menjawab, ia berpikir, Biarkan saja pura-pura pacaran, sampai Kayla lupa kalau mereka cuma pura-pura, rasa Nyaman dekat Kayla, udah lama ada, salah satunya ia sangat mudah tidur jika sedang bersama Kayla
"Jadi pura-pura pacarannya kita putus? " tiba-tiba Kayla bertanya, membuat hati Devan tertohok, sebelum menjawab Devan melihat kearah kaca spion dulu untuk membaca raut wajah Kayla, agar bisa mengatakan sesuatu yang tepat