-Amanda Kayla Yudistira-
Dari malam api unggun sampai hari Senin mau balik pun, gue masih pengen ngakak, apalagi lihat video pas kami main jerit makan yang diambil sama salah satu pembina, ditambah lagi muka ka Juan yang lebam gara-gara tonjokan Devan, gue inget banget..habis semua kelompok menyelesaikan game, ka Juan nggak kelihatan sama sekali, setelah semua obor kembali dinyalakan, barulah terlihat ka Juan yang ditemani Kiara di dekat sungai, ka Juan lagi ngerendem mukanya di pinggiran sungai, hahaha itu pasti gara-gara kepanasan, bekas balsem di tangan gue, jahat banget Gue Ya...intinya gini aja sih, salah satu prinsip gue, yaitu...kalau ada yang jahat ke gue, gue juga bisa lebih jahat ke dia.
Setelah malam itu, pacar gue sering banget ngomong ke Kak Juan
"Sorry ya Juan..pacar gue panik sih,gue refleks"
"Aduh..lebam gitu muka lu" Dan sejenisnya....tapi sengaja aja ngomongnya, lebih ke meledek daripada minta maaf, enggak Terlupakan lah, sekali-kali jahil seru juga ternyata
"jadi anak-anak...saya harap..kegiatan kita di sini tidak sama sekali menimbulkan dendam..dan musuh-musuhan,senior yang kena tampar, mohon maafkan Adik kelasnya yang nggak sengaja menampar"
"Juan?Devan?" Pak Nanti menatap mereka, karna cuman lebam ka Juan yang paling parah
Devan menyatukan Kedua telapak tangan di depan dada memberi isyarat mohon maaf ke arah ka Juan, sementara ka Juan, dia cuman bisa senyum pahit ke Devan, yang lagi senyum lebar.
Pemimpin setiap kelas kembali mengabsen anak kelas mereka, lalu menuntun menuju tempat bis mereka terparkir
"semuanya Aman?...jangan lupa doa" teriak Pak Jamal saat kami hendak menaiki bus
Tempat duduknya sama seperti awal, dan ya...gue duduk dengan pacar gue lagi
Baru aja setengah perjalanan gue sudah bosan, gue melihat ke Devan yang terlihat sedang melamun, dengan permen karet yang terus ia kunyah, gue kemudian membuka sebungkus permen karet juga, lalu memasang Headset, gue membalik handphone untuk berkaca di casing-nya, dan gue baru sadar ternyata bibir gue pucat, gue belum pakai lip tint!!
Gue mengeluarkan lip tint yang ada di dalam tas selempang, lalu mulai memakainya di bagian dalam bibir, Devan menoleh ke gue kemudian memperhatikan gue, jujur ya..gue sih kalau lagi Dandan dilihatin rasanya risih, mana cowok lagi, ya Walaupun nggak dandan...pakai lip tint doang
"Ngapain sih pakai merah-merah gitu di bibir?" tanya Devan dengan senyum dikulum, gue merapikan lip tint sebentar, setelah itu menoleh ke Devan, dan kembali berkaca di casing HP sambil melanjutkan gerakan jari gue yang merapikan liptint di bibir
"Menurut lo?" Gue malah bertanya balik sambil menaruh HP di paha dan menyandarkan tubuh di sandaran kursi diikuti tatapan polos
"nggak guna" jawabnya, Sembari melihat gue, spontan gue mengernyitkan kening, karena menurut gue Hal paling penting itu liptint, orang ya...kalau nggak mandi terus pakai liptint aja langsung bisa bikin orang itu kelihatan lebih fresh
"Lo pake kek..nggak pake kek juga tetep cantik di mata gue" Ujarnya lagi sok ganteng
Idih..idih...kerjaannya gombal mulu, karena perkataan Devan barusan, gue terpikir sebuah ide yang pasti akan menghilangkan kebosanan gue
"Dev mau nggak mewujudkan permintaan gue? " Gue memasang wajah memelas