-Rangga Devan Franada-
Hukuman gue berakhir hari ini, 1 bulan lalu, gue menghukum diri gue sendiri, Gue berjanji nggak akan nemuin Kayla, gue nggak pantes buat Kayla, jadi gue menahan rasa kangen gue ke Kayla, gue nggak boleh kontekan atau bahkan ketemu Kayla, sampai gue ngerasa pantas lagi buat ngejagain Kayla, sampai gue bener-bener maafin diri gue,
Satu bulan lalu, gue habisin dengan diam di kamar, satu bulan lalu, gue habisin buat menghujat diri gue sendiri, satu bulan lalu, gue pakai buat menghukum diri gue dengan jauh dari Kayla, bahkan enggak ada kontekan sama Kayla, itu sudah jadi hukuman paling berat buat gue, lebih berat daripada gue harus bunuh diri, karena kalau bunuh diri...Gue bakal langsung mati, sedangkan jauh dari Kayla, itu cuman bikin gue tersiksa, jauh dari Separuh jiwa gue, bikin nafas gue sesak
Malam ini, malam yang membuat gue membatalkan niat untuk kembali ke Indonesia besok dan menjelaskan semuanya, karena gue lihat, sepertinya ada sebuah malam yang bisa ngiringin Kayla buat bersinar, Iqbal Iskandar...
Awalnya gue pengen datangin Kayla, dan kasih penjelasan, awalnya gue kira bertemu dengan Kayla malam ini adalah sebuah keberuntungan, saat gue liat dia duduk disana sambil melirik kiri-kanan, gue sudah terpikir untuk mengajak dia naik banyak wahana, memborong banyak es krim, tapi gue harus nunggu kakak gue dulu,
Gue tahu pas kakak gue datang, dia pasti salah paham, detik itu juga gue mau datangin dia,dan ngejelasin semua rahasia hidup gue, tapi sepertinya gue telat, gue terlalu lama menghukum diri, Gue lihat Iqbal berdiri di sampingnya,
Rupanya gue emang sudah tergantikan, rupanya Kayla Sudah sama yang lain, ia sudah mendapat seseorang yang bisa jagain dia lebih dari gue, dan dia pantas dapat pengganti gue, sekarang gue percaya, "yang tersayang akan tergantikan dengan selalu ada"
menghilangkan rasa takut ,frustrasi, dan depresi, itu butuh waktu yang lama bagi gue, Karena untuk kedua kalinya, gue hampir kehilangan dunia gue,