-Amanda Kayla Yudistira-
Gue nggak tahu kenapa, pasti ada aja kebetulan yang buat gue gagal lupain Devan, dan Hal Tersulit adalah, senyum yang terus muncul, juga tawanya selalu terngiang
Sudah 1 bulan gue banyak ngelamun, 1 bulan gue berusaha lupain Devan, berusaha perhatiin guru dan pelajaran di antara Devan Devan Devan dan Devan, eh baru aja 2 hari Gue lepas dari Devan, gue malah melihat dia sama cewek, itu langsung ngancurin kebahagiaan gue, bikin gue nggak bisa menikmati liburan gue, lalu teringat lagi hari menyeramkan itu
"Lala," Panggil Mamah dari kamarnya, gue yang sudah berpakaian rapi langsung saja masuk kamar Mamah,
Hari ini gue memutuskan untuk sekolah, daripada gue diem-diem aja di rumah, mending gue sekolah, ketemu Maisha, Dara, dan Dyana, kan hilang juga sedikit rasa bosan gue
"Duduk sini, " Mamah menyuruh gue duduk di depannya, gue menurut, gue beneran ngerasa gugup, horor amat nyokap gue, langsung manggil gue kayak gini, ngomongnya juga pakai ekspresi serius, apaan ya..
"kamu malam tadi nangis ya?." tanya Mamah pelan, nggak lepas dari nada horornya, gue mengangguk
"Hehehe iya...emang kelihatan bangkak ya mah?." tanya gue balik, menambah sedikit bumbu-bumbu tawa, biar gak suasananya gak serius-serius banget kayak gini
"Pakai apa ngilangin bengkak nya ? sebenarnya mamah udah lihat dari tadi malam sih." Jawab mamah, kali ini agak santai, ia mengambil handphonenya di samping lampu tidur
"Pakai sendok, tadi dingin di freezer kulkas. " sumpah sih ini..kalah-kalah lagi naruh makanan masakan sendiri di meja Master Chef buat dicicipi, segugup-gugupnya orang di ruang pengadilan, Kayaknya gugupan gue deh
"Kamu tahu kan, mamanya Devan udah nggak ada?," mendengar itu gue langsung ngebatin Devan pula
Gue hanya mengangguk
"Kamu tahu nggak..kenapa Mama Devan meninggal?." Tanya mamah lagi
Firasat gue aneh sih, maksudnya..nggak juga bagus, nggak juga Buruk, sepertinya ada rahasia Devan yang bakal mamah jelasin ke gue, dan gue siap dengar itu
"nggak." jawab gue Seraya menggeleng
"Mamah Devan meninggal karena dibunuh, hampir sama kayak kejadian yang kamu alami, "
gue mulai serius mendengarkan perkataan mamah, baru awal saja, gue langsung merasa bersalah
"Mamahnya diperkosa, terus dibunuh, sedangkan Devannya, dia diikat, dan matanya juga Diikat pakai kain," sambung Mamah lagi
"Sekarang kamu pahamkan? kenapa Devan menghindar setelah kejadian itu? dia udah trauma setelah mamahnya meninggal, Dia jadi trauma sama gelap gara-gara itu, Mamah yakin dia sayang sama kamu, tapi karena kejadian itu...dia dihantui lagi sama masa lalunya,"
Gue menggenggam jari-jari gue sambil menunduk, sekarang gue paham dan sangat merasa bersalah, tapi tetep aja, Devan salah, kenapa dia nggak cerita ke gue dari dulu?
"Ada banyak hal yang sulit untuk diceritakan, jangankan diceritakan, diingat aja...nggak mau. " Mamah seakan-akan paham apa yang sedang gue pikirkan
Sekarang gue tahu apa yang harus dilakukan, yang pertama jelas minta maaf
Gue langsung pamit ke Mamah salah penjelasan tadi, dan berjalan ke halte bus terdekat
Kayla : Dev
Kayla : gue mau ketemu lo
Ada satu hal lagi yang belum terjawab, Kalo Devan ngejauhin gue gara-gara ingat masa lalunya, Terus siapa cewek yang sama dia waktu di London?, cewek yang ikut sama dia ke sini?, cewek yang namanya Dania Angeline?.
••••••••••••••••••••••••••••••
Kayla duduk di ayunan di halaman rumahnya, menikmati angin yang berhembus,