Ratu Leak

Bakasai
Chapter #2

Tirta

Melihat calon mangsanya berteriak sekencang itu, tentu sang leak menjadi marah. Sehingga dengan segera ia menggigit, dan mencabik batang leher sosok pria yang ada di bawahnya. Hingga darah segar memuncrat ke mana-mana membasahi selembar kain putih yang menjadi alas sang peraduan.

Makhluk mistis itu tampak begitu lahap menikmati darah serta daging yang ada di batang leher korbannya dengan begitu brutal. Sehingga memperlihatkan tulang tenggorokan yang nyaris putus, akibat terkena sayatan dari keempat taring sang leak.

Namun rasa lapar dari leak belum terpenuhi, hingga ia segera menancapkan kuku dari kedua tangan yang tajam serta panjang ke dada mangsanya. Lalu merekahkan bagian tersebut, hingga mematahkan tulang rusuk pria paruh baya itu dan menghasilkan suara patahan yang terdengar syahdu.

Sebuah pemandangan indah langsung tersaji bagi sang leak, saat melihat dada korbannya telah terbuka dan memperlihatkan bagian dalam. Sehingga air liur yang bercampur darah menetes deras membasahi jantung korbannya yang sudah tidak berdetak lagi. Cairan tersebut mengalir dari ujung lidah yang terjulur keluar sepanjang 10 cm.

Ada deru nafsu lapar yang berembus keluar dari celah-celah gigi dan keempat taring panjang sang leak. Hal itu terpicu saat sorot manik merahnya menatap tajam ke arah jantung korban. Lalu dengan gerakan cepat, sosok mistis itu meraih, menggenggam serta mencabut bagian tersebut dengan tangan kanan. Sehingga darah segar kembali memuncrat mengenai paras makhluk itu yang berasal dari saluran aorta yang terputus.

Lalu, dengan penuh nafsu liar, sang leak mulai memakan jantung itu hingga habis tak tersisa dan tidak memperdulikan muncratan yang terjadi, dari sisa darah yang masih tersimpan di organ tersebut.

Walau demikian, rasa laparnya belum juga terpuaskan. Sehingga sang leak dengan beringas kembali melahap semua isi organ yang tersisa di dalam dada mangsanya. Dari cara memakan korban yang seperti hewan buas, maka tidak mengherankan, jika terdengar suara kunyahan yang melantun keras mengisi tiap sudut ruangan tersebut, serta terciptanya cipratan-cipratan kecil darah yang mengenai area sekitar.

Setelah puas menikmati santapan malam, sang leak segera bangkit dari tubuh korban. Lalu dengan kedua manik yang berwarna merah menyala, ia menatap tajam ke arah alat vital pria berperut buncit itu yang telah terkulai lemas tak bernyawa lagiā€”mati. Sedangkan kemaluan miliknya tampak basah oleh sisa-sisa cairan kenikmatan yang belum mengering.

Tak lama setelah kedua kaki sang leak menyentuh lantai keramik putih yang dingin. Ia yang berdiri di sisi kiri peraduan, kembali menatap alat vital korbannya. Lalu dengan tangan kanan yang berkuku tajam itu, dirinya meraih dan menarik kuat bagian tersebut. Hingga terputus serta memuncratkan darah ke arah depan.

Dengan mendongakkan kepala, sang leak mulai memasukkan alat vital itu ke dalam mulut. Lalu mengunyahnya secara perlahan hingga memperdendangkan suara letupan bagai memakan boba.

Lidah sang leak yang setiap makan secara otomatis tertarik ke dalam, kini kembali terjulur keluar dengan meneteskan air liur di lantai. Lalu, sosok mistis itu, mulai berjalan meninggalkan kamar tersebut untuk menuju ruang utama yang berada di bawah.

Dengan tubuh yang polos tanpa sehelai benang yang melekat, sosok bertaring itu perlahan menuruni anak tangga. Gerak raga yang tercipta, saat sang leak mengayunkan kedua kaki, tampak sekilas bagai seorang penari Bali. Begitu anggun nan luwes. Rambutnya yang panjang sepantat, berwarna merah menyala, serta lebat tampak berantakan dan kaku, sehingga menambah kesan keangkeran pada dirinya.

Baru separuh jalan, sang leak menghentikan langkahnya, tepat di tengah-tengah anak tangga. Karena mendengar suara yang sangat menggelegar dari seperangkat Home Theatre. Ternyata tepat di bawahnya, ada dua orang pria yang berbeda usia sedang menikmati film The Witcher, pada sebuah stasiun TV berbayar, di televisi berlayar datar berukuran 40 Inch. Di mana ceritanya merupakan adaptasi dari sebuah novel best seller karya Andrzej Sapkowski.

Lihat selengkapnya