RATU SEJAGAT

Bintang Maharani Rahmania Putri
Chapter #26

Rahasia

Hari Minggu pagi yang cerah, saat banyak orang yang masih bermalas-malasan di kasur yang nyaman, berbeda dengan Lyra yang telah sibuk mengangkat beberapa kardus ke dalam bagasi mobilnya.

Dengan bantuan Pak Jamal, supir keluarganya, Lyra berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan cepat.

Dari jendela kamarnya, Karell menyaksikan hal tersebut. "Mau ke mana dia se-pagi, ini?"

Karell tesenyum simpul, ia jadi ingin memberikan kejutan pada gadis itu.

Karell mengikuti mobil Lyra diam-diam, menggunakan motor Ayah Aaron.

Lyra menghentikan mobilnya di depan sebuah bangunan dan tersenyum, beberapa orang keluar dari bangunan tersebut dan langsung membantu mengeluarkan kardus dari mobil Lyra.

Niat hati ingin memberikan kejutan pada Lyra, namun Karell yang justru dibuat tercengang.

"Fairy Cat," gumam Karell sambil membaca spanduk yang tertera di depan bangunan tersebut.

Karell langsung menghampiri Lyra dan turun dari motornya. "Lo ngapain di sini, Ra?"

Lyra yang di tangannya memegang sebuah kardus berukuran sedang terkejut, saat mendapati sosok Karell. "Lo yang ngapain ada di sini?"

"Gue nanya, bukannya dijawab! Malah balik nanya!" dumel Karell, yang matanya masih mengamati kardus yang dibawa oleh gadis itu.

"Nanti gue ceritain di dalam," ujar Lyra, lalu Karell mengambil alih kardus yang berada di tangan gadis itu dan membawanya masuk.

Sesampainya di dalam ruangan tersebut, Karell semakin dibuat tercengang. Ada puluhan, bahkan ratusan kucing yang bebas berlarian di dalam ruangan tersebut. 

"Taruh di sana, aja kardusnya!" perintah Lyra yang menyuruh Karell meletakkan kardus yang ia bawa di sudut ruangan.

Karell baru membaca tulisan yang tertera pada kardus tersebut.

'Makanan khusus kucing.'

Karell yang masih kebingungan, mengikuti langkah Lyra ke arah belakang ruangan.

Saat pintu terbuka Karel semakin melotot sempurna, karena ada lebih banyak kucing yang berlarian di taman belakang.

Serta ada beberapa remaja yang sepertinya seumuran dengan ia dan Lyra. Bahkan, ada Valen dan Rania yang sedang asyik bermain dengan beberapa ekor kucing.

Beberapa remaja pria sambil menggendong kucing, berjalan ke arah mereka.

 Seseorang remaja pria dengan penampilan sedikit urakan menyapa lebih dahulu."Hi, baby Lyra. How are you?"  

"I'm good, John. Lo udah kasih makan kucingnya, kan?"

"Of course," sahut pria yang dipanggil dengan nama John.

Karell semakin terkejut dengan kedatangan Randy dan beberapa anak SMA Permata, yang wajahnya tak asing baginya, namun ia tak mengetahui namanya.

Masih ingat Randy?

Mantan pacar Lyra yang ke-149, yang diputuskan gadis itu di depan banyak orang. Lebih tepatnya, mantan pacar Lyra sebelum berpacaran dengan Karell.

Karell semakin bingung dengan situasi yang sedang terjadi saat ini.

"Bawa kucing baru lagi, Dy? Tolong lo bersihin terus kasih makan, ya!" ujar Lyra pada Randy, yang dibalas cowok itu dengan sebuah anggukkan.

"Lo selama ini ke mana aja, Ra? Lo tahu, kan kalau gue kangen sama lo, Baby," kata John sambil menyerahkan kucing yang berada digendongannya kepada Lyra.

"Ya. Sebenarnya kangen juga sama lo, John," balas Lyra sambil terkekeh pelan.

Karell tiba-tiba merangkul bahu Lyra dan melemparkan tatapan sinis ke John dan kawan-kawannya. "Apa hanya gue yang nggak nyaman di sini? Siapa dia Lyra, My Queen?

"Owh. He is your new boyfriend, Baby Lyra?" tanya John yang sepertinya mengerti maksud Karell.

"Don't call her Baby! I'm her boyfriend now!" tegas Karell yang mulai agak kesal dengan John.

"Jadi, cowok ini yang berhasil memegang rekor sebagai pacar lo terlama untuk saat ini, Ra?" tanya John sambil tersenyum miring. Cowok yang memiliki iris mata berwarna abu-abu itu, terlihat meniti penampilan Karell dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Kabar mengenai Lyra yang berpacaran lebih dari satu minggu dengan Karell, memang telah menyebar.

John mengulurkan tangannya. "Kenalin, gue John Alfonso. Pacar ke-99 dari Alyra Arunika. Dan gue masih mencintai Lyra."

Menyadari atmosfer yang semakin memanas, Lyra langsung menginjak kaki John. "Jangan jahil, John!"

"Gue cuma mau kenalan sama cowok lo, By!" kekeh John. Ia memang masih sering memanggil Lyra dengan panggilan 'Baby.' yang membuat Karell salah paham.

"Satu fakta baru yang harus lo ketahui, gue masih menjaga hubungan baik dengan para mantan gue," bisik Lyra yang membuat Karell menggelengkan kepala.

Lyra akhirnya mengajak Karell duduk di bawah sebuah pohon rindang, yang ada di halaman belakang yang luas ini.

Karell menatap lurus pada John dan remaja lain yang terlihat nahagia saat bermain dengan puluhan kucing.

Sementara itu, Lyra mengambil makanan kucing dan memberi makan salah satu kucing, ia menggedong kucing jenis Persia Himalayan. Tak hanya satu jenis, terdapat berbagai jenis kucing lainnya.

"Gue pernah cerita, kan? Kalau gue sering bolos ke sekolah dan memilih menjadi peri, ini yang gue maksud," tutur Lyra membuat Karell memasang telinga dengan baik.

"Fairy Cat atau dalam bahasa Indonesia yang artinya Peri Kucing adalah nama tempat ini. Tempat yang menjadi rumah bagi kucing-kucing liar dan terlantar di jalanan. Jadi, kami mengumpulkan kucing-kucing liar dan terlantar di jalanan, kemudian merawatnya," tambah Lyra yang menjelaskan tentang tempat ini kepada Karell

"Kardus-kardus yang gue bawa tadi, berisi makanan kucing, shampoo dan kebutuhan lain untuk para kucing ini. Jadi, semua orang yang ada di sini adalah para sukarelawan dari Fairy Cat. Mereka membantu mengelola tempat penampungan kucing ini," lanjut Lyra sambil mengelus bulu-bulu kucing jenis Persia Himalayan yang sedang asyik menyantap makanannya.

Karell yang semakin penasaran, mengajukan pertanyaan pada Lyra. "Dari mana lo tahu tentang tempat ini? Gue juga lihat beberapa anak SMA Permata."

"Awalnya gue dan The Fantasia Girl yang punya ide tentang ini, kita prihatin melihat banyak kucing yang menggemaskan justru terlantar. Lalu, ide ini bisa terwujud dengan bantuan sukarelawan dan pecinta kucing yang lain. Seiring waktu, tempat ini semakin berkembang, bahkan memiliki cabang di beberapa kota di Indonesia," jawab Lyra yang membuat Karell menatap takjub ke arah gadis itu.

Satu lagi hal tentang gadis itu, yang berhasil membuatnya terpukau. Siapa yang menyangka, Lyra si gadis Badgirl yang suka membolos adalah founder sebuah penampungan kucing yang bernama 'Fairy Cat.'

John tiba-tiba ikut duduk di samping Karell. "Lebih tepatnya, kebanyakan relawan di tempat ini adalah mantannya Lyra. Gadis cantik ini berhasil menularkan kebaikan dan hobi baru bagi banyak orang. termasuk gue yang mulai tertarik dengan kucing, gara-gara dia." 

Karell beralih menatap Lyra, berniat menanyakan kebenaran pada gadis itu.

Lyra tersenyum canggung." John sialan! Hal seperti itu nggak perlu diceritakan!"

"Kenapa? Gue bangga jadi mantan lo," kekeh John yang membuat Lyra ingin melemparkan makanan kucing ke arah cowok jahil itu.

Lihat selengkapnya