Hidup adalah tentang apa yang kau tabur, suatu saat akan kau tuai.
Begitupula yang terjadi di hidup John dan Olivia.
Bukti yang diserahkan oleh Stella dan penyelidikan yang dilakukan pihak polisi terhadap pelaku bom bunuh diri, menemukan titik terang. Semua bukti tersebut tertuju pada sosok John Alfonso.
Sebaik-baiknya bangkai disimpan, suatu saat akan tercium juga. Begitupula dengan John, yang harus memanen apa yang ia tabur.
Ketika kebencian berhasil mengendalikan dirinya, membuat semuanya hancur.
Stella juga menerima ganjaran atas apa yang ia perbuat, ia menekam di penjara, karena mengakui perbuatannya yang meneror The Fantasia Girl, yang membuat Valen cidera cukup serius.
Arthur dibebaskan dan dinyatakan tak bersalah.
Karell?
Lyra yakin, cowok itu bahagia di atas sana. Ia percaya, Karell selalu ada di dekatnya dan melihatnya.
Bagaimana dengan kabar Lyra?
Gadis itu tetap bersinar dengan caranya sendiri, semua orang tetap memandangnya sebagai Ratu Sejagat.
Ia tetap mempertahankan image Goodgirl-nya dan belajar dengan rajin. Menjadi siswa teladan dan tetap ramah kepada semua orang.
Namun, tentu semuanya tak sama seperti dulu. Seolah ada bagian yang kosong di hatinya.
"Morning, Karell!" sapanya yang sedang memakai dasi miliknya.
"Lihat, Rel! Sekarang gue udah bisa pakai dasi sendiri, lo pasti bangga sama gue!"
Lyra mengambil bingkai foto yang ia letakkan di atas meja belajarnya.