Ratu Untuk Sang Raja

Oleh: ersulawati

Blurb

Dua Bintang Biru, Anggara dan Mangala muncul bersamaan di langit Kabalon setiap 450 tahun sekali. Di balik keindahan kedua bintang itu . . . Kerajaan Kabalon dalam bahaya, seluruh sistem keamanan yang dikendalikan oleh Sang Ratu akan melemah. Ratu Aiyo adalah Kesakten Emas terkuat di semesta, tetapi jika kedua Bintang Biru itu muncul, semua kekuatannya akan lenyap dan dia akan tertidur.

Raja Ijaya sangat khawatir jika Kesakten Hitam atau Penyantra akan menyerang Kerajaan Kabalon dan mengincar kepala Ratu Aiyo. Ras Kesakten Hitam tidak setuju dengan diplomatik perdamaian semesta yang berhasil diciptakan oleh Raja Ijaya. Pada akhirnya, Raja Ijaya meminta bantuan Raja Aesar, sang Raja Perang dari Kerajaan Medang untuk melindungi Kerajaan Kabalon dari serangan Kesakten Hitam.

Tentu saja, ada imbalan, jika sang Raja Perang berhasil membantu Kerajaan Kabalon, yaitu Putri Naladhipa akan dibawa oleh Raja Aesar sebagai ratunya. Naladhipa adalah putri dari satu-satunya dari Raja Ijaya dan Ratu Aiyo yang memiliki AĆ­ma dengan Raja Aesar, tanda bahwa dirinya adalah calon Ratu.

Naladhipa menolak! Dia tidak mau dirinya dijadikan imbalan untuk raja Aesar. Apalagi sejarah menuliskan bahwa Raja Aesar adalah seorang pembantai sebelum semesta didamaikan oleh Raja Ijaya, dan Ia pun pembunuh Raja Medang sebelumnya. Tetapi . . . tidak ada yang bisa melindungi Kabalon, karena Kesakten Hitam sangat kuat. Walaupun Naladhipa adalah keturunan Kesakten Emas terkuat, dia sama sekali tidak memiliki bakat Abhicara atau sihir seperti ibunya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Naladhipa akan menjadi Ratu untuk Raja Aesar?

Lihat selengkapnya