Apapun jalan yang Arin pilih, Arin yakin itu yang terbaik dari Allah. Meskipun Arin sebenarnya sedikit ragu akan pilihannya, tapi ia tak ingin lebih membebani orang tuanya jika Arin menuruti ego.
Antara keinginan dan keadaan memang seringkali menjadi pertimbangan yang membingungkan. Termasuk apa yang pernah dialami Arin.
Masuk di 3 perguruan tinggi tanpa test dengan jurusan-jurusan impian adalah suatu kebahagiaan tiada tara bagi Arin saat itu. Namun, tentu saja rasa galau menghampirinya. Jurusan yang paling diimpikan oleh Arin harus memakan biaya yang cukup besar, meskipun sudah dibantu dengan beasiswa 50% tetap saja Arin merasa biaya itu cukup besar.