Rawa Pasir

Ahmalia Azmi
Chapter #9

Bab 9 : Sirene Ambulans

Menit-menit yang terlewati terasa bergulir terlalu lama, meski kedatangan Gani hanya berselang setengah jam setelah Alana mengabarinya berita duka tersebut. Lembaga Kursus dan Pelatihan Maerani Lila Beauty School berada sekitar satu kilometer arah utara dari Plaza Surabaya. Bertempat di ruko dua lantai yang diapit ruko showroom motor dan minimarket. Ia telah meminta izin pulang kepada penanggung jawab pelatihan dan juga menambahkan bahwa ia belum bisa menentukan kapan akan kembali.

Di dalam mobil, Gani tidak sendirian. Pemuda itu membawa sosok tambun dan berjambang, namanya Gustian, senior Gani di WALHI di divisi hukum dan politik hijau. Alana hanya mengangguk pelan dan duduk sendirian di kursi penumpang sementara Gustian duduk di sebelah Gani yang mengemudi. Setelah mereka melewati lalu lintas yang padat Alana terus meremas-remas jemari, gemetarnya tidak juga berkurang. Ia agak tersentak ketika menyadari Gustian rupanya sedang mengajaknya bicara.

“Maaf. Apa tadi?”

“Punya kecurigaan siapa yang melakukan hal ini pada pamanmu?”

“Itu....” Alana sejak tadi memikirkannya. “Sejujurnya saya enggak punya bayangan ada yang betul-betul membenci Paman....” kata-kata Alana tersendat. Di benaknya masih terpatri perkataan Gani beberapa waktu lalu, bahwa seorang yang memperjuangkan lingkungan selalu dalam keadaan bahaya.

“Biasanya almarhum pulang melaut jam berapa?”

“Biasanya jam lima pagi kalau dalam keadaan biasa, tapi karena ada Ayah saya yang harus diurus, seharusnya Paman lebih cepat kembali. Tapi....” Alana menelan ludah. “Paman enggak terlalu teratur mencari ikan. Dia sebenarnya enggak terlalu tahan berada di tengah laut pada jam tinggi malam seperti itu. Jadi paling-paling hanya dua kali dalam seminggu dia melaut.”

“Pamanmu menjadi nelayan semenjak tanaman ubinya rusak?”

“Benar.” Alana berdeham. Mobil melewati Jalan Ahmad Yani, dekat Rumah Sakit Islam dan lampu APILL menyalakan warna merah. Mobil mereka berhenti sejenak di belakang dua kendaraan roda empat lain. Di sebelah kiri deretan pengendara motor mengular panjang. Durasi yang nyaris dua menit terlewati dan kendaraan di depan mereka mulai bergerak setelah lampu kuning berpindah ke lampu hijau.

Lihat selengkapnya