“Assalamualaikum Pak Haji,” ucap adik laki-laki itu sambil berlarian ke penjuru masjid.
“Pak Haji kita pulang,” ucap sang kakak laki-laki sambil sesekali menengok ke dalam ruangan-ruangan masjid itu.
Kedua anak kecil itu berkeliling masjid mencari sosok Pak Haji, akupun juga penasaran seperti apa sosok pak Haji yang ingin mereka temui itu.
Tak lama kemudian datanglah bapak-bapak mungkin sekiranya umur lima puluh tahunan memakai baju koko dan datang dari belakang masjid lalu menghampiri mereka sambil berkata “Akbar, Bayu, kalian dari mana saja? Kan bapak sudah bilang, keadaannya genting, kamu jangan keluyuran. Bahaya, katanya mau makan ke Bi Lani tapi lama banget ga pulang-pulang kalian itu !”
namun omelan Pak Haji sepertinya terputus ketika beliau melihatku, ia pun berkata “Loh ini siapa lagi yang kamu bawa ?”
“Ohh, ini, ini, kak.. loh siapa namanya kakak ya ?” ucap si Adek sambil cengesesan karena ia baru sadar bahwa kita belum saling menanyakan nama masing masing.
“Saya Raya pak, salam kenal,” ucapku mengenalkan diri kepada pak Haji.
“Ohh kak Raya...,” ucap si adek lirih.
Sedang si kakak hanya diam dan sedikit menganggukkan kepalanya saja. Sepertinya dia juga baru tersadar siapa namaku.
“Oalah dik Raya, adik tiba tiba tersesat di sini juga sepertinya ya ?”
“Iyaa pak” aku hanya menjawab seadanya karena memang aku tidak tahu apa apa.