Seorang gadis kecil berumur empat tahun, sangat cantik mengenakan rok terusan pink. Headband melingkar manis di kepala. Ia berambut panjang, lurus, dan hitam alami, mirip seperti ibunya. Siapa pun pasti berkata bahwa gadis kecil itu lucu, cantik, dan menggemaskan.
“Hei! Jangan di situ! Hei!”
Teriakan itu berasal dari bocah lelaki cilik yang membawa mainan pesawat. Namanya Angkasa atau sering dipanggil Angka oleh ibunya. Bocah itu berlari ke arah gadis kecil yang sepantaran dengannya. Gadis kecil itu sedang duduk di tanah, roknya yang sangat cantik sekarang jadi kecokelatan.
Angkasa jongkok di depan gadis itu. Keningnya sudah berkerut dalam. “Kamu siapa, sih? Kan udah dibilang, jangan di situ!”