Raya

Bentang Pustaka
Chapter #2

Part 1: Bukan Cinta Pertama

#0102

Pada setiap titik keresahan, hanya ada satu yang terlihat: rindu.

Tak tahu untuk siapa, tak bertujuan,

dan tak terbalas karena ia memilih bisu.

Bibirnya diam dan kelu, menanti sebuah balasan rindu.

Seorang gadis berjalan menyusuri lorong sekolah. Celana training terlihat dari balik rok lipit krem. Karena berangkat menggunakan motor, celana training memudahkannya bergerak luas dan terhindar dari hal-hal tak dia inginkan.

SMA Nusa Cendekia masih sepi. Dia memang selalu berangkat pagi karena sudah kebiasaan. Jangan pikir Raya—gadis berambut panjang ini—adalah salah satu siswi teladan. Bukan. Dia hanya sudah terbiasa, karena dulu pernah menyukai Melki, cowok pintar yang sering berangkat pagi untuk tidur di kelas atau baca buku. Tanpa ada yang tahu, Raya Kinanthi selalu mengintipnya dari luar.

Itu dulu. Sekarang, dia sudah melupakan Melki, tetapi kebiasaan berangkat pagi masih menempel pada dirinya.

Sampai di kelas, Raya segera membuka laptop. Tujuannya cuma satu, blog SMA-nya. Besok ada acara agustusan di sekolah. Dia jadi “tukang upload” di blog tentang sekolahnya.

“Huaaah!” Raya meregangkan ototnya.

“Kenapa lo, Ray?” Suara lembut milik seseorang mengalun di telinga Raya.

Raya segera menutup laptop dan memasukkannya di laci. Dia tersenyum kepada temannya. Lisa. “Eh ... nggak kenapa-napa kok, Lis.”

“Okay.”

Lihat selengkapnya