Raya

Bentang Pustaka
Chapter #3

Part 2: Takdir

#0103

Menemukanmu, seharusnya menjadi hal yang paling melegakan.

Di kantin, Raya memilih untuk beli air putih mineral saja, berbeda dengan Sasa yang membeli mi ayam dan es jeruk. Seperti biasa, Raya sudah membawa bekal.

“Sa, kamu yakin, nggak, Lisa bakal menang besok?”

Raya membuka obrolan sambil berbisik. Matanya tidak menatap Sasa, tapi menatap gerombolan cowok di pojokan. Bukan, mereka bukan geng cowok nakal. Mereka adalah geng yang dikenal sebagai sahabat dari SD. Melki yang pintar, Angkasa yang emosian, Abi yang jail dan katanya lucu, serta Reno yang bersuara medok.

“Yhakin sih doi bhakal menahng.” Sasa bicara sambil mengunyah, membuat Raya menghela napas.

“Doi siapa maksud kamu?” Dia menatap lagi gerombolan itu. Matanya tertuju kepada Angkasa yang diam saja, alih-alih ikut nimbrung. Kadang, cowok itu hanya terkekeh.

“Ya doinya gue lah, Ray! Siapa lagi?”

Raya cuma ber-oh ria. Doi yang dimaksud adalah Angkasa. Gadis yang kerap kali jadi tempat Sasa curhat—seputar Angkasa dan lelaki-lelaki lain yang dikaguminya.

“Gini, ya,” Sasa mengusap mulutnya dengan tisu “Angka lebih hebat. Lebih pintar matematikanya. Dibanding Ayang Melki lo sih, ya, lebih pintar Angkasa kalau soal matematika.”

“Ish.” Raya berdesis mendengar nama Melki disebut. Selalu saja, Sasa ingin agar Raya dan Melki bisa bersama. Padahal, Raya sudah tidak ada rasa untuk Melki sama sekali.

Akan tetapi, Sasa menganggap lain. “Kok malah ish? Melki boleh dapet ranking dua atau tiga, sedangkan Angkasa selalu belasan. Tapi, Angkasa raja matematika, loh. Dan, gue nggak habis pikir. Ayah Angka itu padahal selebritas chef, tapi kok anaknya bisa pinter matematika.”

“Iya, ya?” Raya langsung tertarik.

Sasa mengangguk semangat. “Apalagi Angkasa tuh kaya, Ray. Kakaknya kuliah di jurusan Kedokteran, kalau nggak salah. Resto punya bokap dia juga menyebar ke seluruh Indonesia. Nama restonya juga nggak cuma satu macam. Dan, lo tahu, nggak, Ray?”

Raya menggeleng.

Jari Sasa langsung terjentik dan menarik napas sebelum melanjutkan, “Bokap Angkasa, beuh ... ganteng! Gaul kayak daddy-daddy zaman now gitu, Ray.”

“Masa, sih?”

“Iya!” Sasa terpekik pelan. “Calon pacar gue memang, huh ... tooop banget!”

“Temperamen gitu mau dijadiin pacar, Sa?” Raya mengerjap.

“Iya lah!” Sasa terkekeh sebelum menambahkan. “Pacar dalam mimpi doang tapi!”

Kalau Raya sih, mana mau! Angkasa itu terkenal temperamental, meski kadang juga cool. Raya menilai, Angkasa itu cool kalau ada cewek. Dia bakal tebar pesona! Raya jadi setuju dengan gosip yang mengatakan bahwa Angkasa adalah rajanya playboy—meski Sasa selalu menyangkal.

Lihat selengkapnya