**
Cowok dengan rambut yang terkuncir ke atas itu menyandarkan tubuhnya dengan tangan yang memegang gelas kopi. Musik Indie berjudul Rumah Ke Rumah menguar lembut di ruangan terbuka yang penuh dengan coretan pilox angkatan G 48.
Sore ini, Rayhan mengajak anak-anak cowok angkatan untuk berkumpul. Beberapa sudah ada yang berkumpul disini, beberapa lagi masih berada di Warkop Pak Lam, katanya akan menyusul.
Mereka akan membahas ulangtahun angkatan yang rutin mereka adakan setiap tahunnya. Biasanya mereka akan merayakan dengan pesta kecil kecilan ataupun berlibur ke pantai maupun berkemah dan menyewa villa.
"Pantai, kuy!" usul Fazo yang langsung mendapat protesan dari Leo.
"Kagak, kagak. Kaum betina pada bacot semua kalau tau hasil rapatnya pantai," ucap Leo.
"Iya mana tadi waktu Gue mau keluar kelas, anak-anak cewek pada melotot ke Gue. Katanya 'Jaga kepercayaan kami' udah kayak apaan aja Gue," sahut Fathur yang menjabat sebagai ketua kelas di XI IPS 1.
"Lagian ada masalah apasih anak-anak cewek sama pantai? Heran Gue," ucap Rayhan.
"Kulitnya itu lho nanti gosong kayak wajan, kasian udah pakek skincare mahal-mahal," jawab Rayyan, cowok itu rebahan di atas karpet yang digelar di lantai.
"Tapi Meira Gue tanya tadi mau-mau aja," ucap Kano yang sempat bertanya kepada Meira sepulang sekolah tadi.
Ucapan Kano langsung membuat Rayyan senyum-senyum tidak jelas. "Iyalah, cewek Gue mah beda."
"Cih, bucin!" ledek Rayhan.
"Daripada Lo, jomblo karatan!" balas Rayyan.
"Kurang ajar!" ucap Rayhan setengah menendang kaki Rayyan yang berada di sampingnya.
"Gimana kalau ke gunung?" usul Dani.
Beberapa cowok menoleh dan melongo bingung. "Buset, Lo mau ndaki gunung sama anak satu angkatan?" seru Wildan.
"Kenapa? Seru tau!"
"Lo pikir ndiri aja dah."
Rayhan memperbaiki posisi duduknya. "Janganlah, terlalu beresiko."
"ASSALAMUALAIKUM AKI!" teriak Biru. Cowok itu baru saja datang dengan tangan membawa gelas kopi pesanan Rayhan. Di belakangnya ada Gaga yang membawa dua kantong camilan kesukaan angkatan G 48. Pilus Garuda dan Walent's coklat.
Beberapa cowok langsung menjawab, beberapa lagi ada yang mengumpat karena kaget baru menjawab. "Gak jawab salam, orang utan," ucap Biru seraya memberikan gelas kopi kepada Rayhan. "Pesanannya ndoro."
"Thanks, Ru."
"Budeg kali temen Lo, Ga," kesal Irgi.
"Maklumin, lagi kumat," jawab Gaga seraya membagikan camilan yang dibawanya.
"Nah gini dong, Gue udah kelaperan daritadi," ucap Rio langsung membuka kemasan Walent's.
"Gaya Lo kayak orang gak punya, padahal cafe Lo rame," ucap Rayhan sinis membuat Rio tertawa kecil.
"Ya namanya laper, ten," jawab Rio memanggil kata belakang kapten dan tertawa kecil.
"Gimana? Lo semua usul kemana?" tanya Rayhan lagi.
"Kalau Gue lebih seru ke pantai, main voli disana nanti. Tapi kalau liat banyak anak cewek yang gak setuju mending nyewa villa aja gimana?" usul Iqbal.
"Setuju, ntar villanya pakai punya keluarga Gue aja," seru Alghan membuat semua pandangan mata menyorot pada cowok yang sudah melepas baju batiknya itu.
Sejak kejadian beberapa hari lalu, Alghan jarang menampakkan wajahnya dan hampir tidak pernah ikut jika ada kumpul anggota. Meskipun cowok itu sudah kembali masuk ke dalam grup angkatan.
"Asoyyy, kemana aja Lo, tiap kumpul gak pernah join!" seru Biru langsung, cowok itu berlari dan merangkul Alghan yang menampilkan senyuman kaku.
"Gaya Lo sat, kayak baru pertama kali kenal. Gak usah kaku-kaku gitu lah!" sahut Rayhan, mendapat anggukan dari beberapa cowok.
Alghan langsung tersenyum akrab. "Maafin Gue ya!!"
"Sini Ghan kalau Lo masih maap-maap an, berantem sama Gue sini!" jawab Rayyan dengan menunjukkan kepalan tangannya.
"Temenin Rio makan tuh, Lo sembunyiin makanannya, urakan tuh cowok!" ucap Biru menarik Alghan duduk bersebelahan dengan Rio yang langsung menyembunyikan makanan ringannya.
"Jangan Ghan, Lo temen Gue kan, laper banget ini! Nih Gue kasih, satu aja tapi," ucap Rio melas.
Alghan tertawa. "Maruk Lo,"
"Gimana setuju nggak?" tanya Rayhan mengembalikan topik yang dibicarakan tadi.
"Setuju-setuju aja sih Gue," ucap Wildan diikuti oleh anak angkatan yang lain.
"Yaudah nanti kabarin di GC anak ceweknya," ucap Rayhan.
Rio mengangkat tangannya. "Ghan, Lo tadi kan minta maap, tapi belum Gue maapin, nggak ada sogokan sih!" ucap cowok itu yang langsung mendapat lemparan kotak rokok dari Rayhan.
"Orang kaya maruk ya gini!" maki Rayhan.
"Emang nih cowok gak ada terimakasihnya, udah dipinjemin villanya juga," ucap Rayyan ikut-ikutan.
Iqbal tertawa. "Ya mau gimana lagi, sekalinya maruk ya tetep maruk."
Alghan yang mendengar perdebatan hanya tersenyum kecil. "Tenang Yo, ada di motor Gue, kalau mau ambil Lo aja gih sana!"
"Widiiii beneran?" tanya Rio dengan kedua mata yang berbinar.
"Iya, tapi buat anak-anak juga!!" ucap Alghan membuat Rio langsung menatapnya pura-pura sedih.
Rayhan menatap Rio datar. "Ada yang bawa keris gak sih?"
"Buat apaan?"
"Buat nyantet si Rio, biar cafenya bangkrut beneran," ucap Rayhan tega tanpa melihat Rio yang melotot kesal.
"Fak, Gue cuma bercanda!" maki Rio kesal lalu pergi meninggalkan teman-temannya yang tertawa.
**
GIRANG 48 [324]
Dira XI IPS 1: Bagimana para bapak-bapak hasil karang tarunanya? Dapet kacang nggak?
Lala XI IPS 3: Lu kira di kampung karang taruna?
Dira XI IPS 1: Bercanda doang bos, sensi amat.
Meme XI IPA 4: Berantem terosssssss
Tara XI IPA 1: Ku hanya diam.
Rena XI IPS 2: Daripada berantem mending bikin tiktok makeup yang lagi viral.
Meme XI IPA 4: Tiktok terossssss
Lani XI BAHASA: Teross terosss mulu, Lo nggak ada kosakata lain?
Meme XI IPA 4: Monmaap, itu ciri khas cewek paling keren di IPA 4
Belle XI IPA 2: Mending bikin vlog sama Riri, dia kan jago kalo udah depan kamera.
Delia XI IPS 2: Sekalian aja bikin akun Youtube buat angkatan, bakalan terkenal, kekuatan seorang kapten kan tidak tertandingi @Abayomi Rayhan
Ara XI IPS 1: Ntar hasilnya buat tambahan khas angkatan,
Davina XI IPA 5: Hmmmmmmmm bau-bau pembenaran pipa keuangan
Aurel XI IPA 3: Ara Gue udah bayar lho;)
Ara XI IPS 1: Mo nanya deh Gue, emang ngomong gitu berarti Gue nagih khas hah?
Ara XI IPS 1: Mentang-mentang Gue bendahara angkatan, Gue muncul dikit di su'udzonin
Ara XI IPS 1: Punya salah apa Gue di masa lalu.
Ara XI IPS 1: EMOSI GUE😤😤
Naya XI IPA 4: Sabar nyonya, emang jadi bendahara kalau muncul hawanya kayak ketemu setan
Tiara XI IPA 2: Bukan setan lagi, setan setannya lagi
Tania XI IPS 3: Kagak paham lagi sama Lo
Ara XI IPS 1: Jadi Lo anggap Gue setan hah?!
Naya XI IPA 4: eng-enggak gituuu Ara, cuma perumpamaan.