RAYHAN MAHAWIRA

Nurindah Puspitasari
Chapter #11

09. MAKAN SORE

**   

Kanyaja. Anjrittt, ngapain Lo pasang story ada Gue!!!!

Getaran ponsel yang disertai notifikasi dari aplikasi Instagram membuat perhatian Rayhan teralihkan. Cowok itu menurunkan kakinya dari meja. Seraya terkekeh geli, Rayhan membalas Direct Message dari Kanya. Fyi, setelah perdebatan panjang juga, akhirnya Rayhan mendapatkan Follback dari gadis galak itu kemarin.

'Yaelah, cuma badan, Nya.'

Rayhan mendesah tidak sabar, baru saja satu menit yang lalu Kanya mengirim dan ia juga membalas cepat, tapi kenapa tidak kunjung menerima balasan dari Kanya?

Dengan tangan yang terus me-refresh daftar Direct Message, Rayhan kembali menyesap rokok di selipan jari tangannya. Lalu mengeluarkan asap dari dalam mulutnya dengan kesal.

"Lo lagi nungguin apa dah? Gak sabar banget," ucap Rayyan menoleh bingung.

Mereka sekarang sedang berada di banker sekolah, tempat yang aman untuk nyebat. Rayhan mendapatkan kunci banker dengan mudah karena anggota angkatannya yang bernama Nanta merupakan penanggung jawab dari Paskibraka, karena banker adalah ruangan yang sering digunakan oleh anak Paskibraka. Koneksi orang dalam.

Hanya beberapa yang ada di sini, tidak semuanya. Karena mereka disini hanya orang yang kabur dari ekstrakulikuler Pramuka wajib.

"Siapa lagi, chat dari mbak gebetan dong," ucap Iqbal menyahut.

Rayhan menoleh kesal. "Sotoy!"

"Eit, tapi anda tidak bisa berbohong, sahabat," ucap Biru dari belakang tubuhnya. Cowok tinggi itu membungkukkan badannya santai seraya membaca apa yang ada di ponsel Rayhan.

Rayhan terlonjak kaget. "Fak! Lo bisa gak sih gak ngagetin?" ucapnya yang langsung menyembunyikan ponsel di depan tubuh.

"Kaget adalah ciri-ciri orang yang sedang menyembunyikan sesuatu bapak Rayhan yang terhormat," ucap Alghan, cowok itu berpura-pura memainkan ponselnya.

Rayhan berdecak kesal. "Apaansih, gajelas semua!"

"Lah, ngomongin diri sendiri ya ngana?" ucap Wildan tertawa.

"Gue paham kok, emang orang kalau lagi kasmaran suka gak jelas, paham banget," ucap Kano menyahut.

"Gak ngaca, Lo?"

"Sabi-sabi," jawab Kano.

Rayyan menoleh kesal. "Apanya, dodol yang sabi?"

"Kan suruh ngaca, mana kacanya?" ucap Kano tambah ngelantur.

Rayhan berdecak. "Lo bisa munduran dikit gak?" tanyanya sinis.

"Bisalah, Gue punya kaki, kenapa emang?" jawab Kano seraya memundurkan posisinya ke belakang.

"Tolol Lo, kelewatan," sahut Gaga.

"Biiianggsaaatt!" maki Kano kesal.

Tidak menghiraukan Kano, Rayhan kembali melihat ponselnya. Sudah sepuluh menit berlalu tapi tidak kunjung ada jawaban dari Kanya. Ck! Gadis galak ini benar-benar pengendali keadaan.

Baru saja akan mematikan ponselnya, sebuah notifikasi kembali muncul yang seketika membuat Rayhan menarik sedikit ujung bibirnya.

Kanyaja.

Hapus gak!

'Ya enggaklah, ngapain Gue hapus.'

Tiga menit kemudian.

Kanyaja.

Lo ngajak berantem ya?

'Sabi-sabi, kapan?'

Lima menit kemudian.

Kanyaja.

Ck, hapus sekarang gak?!

'Udah banyak yang liat, mubazir Nya:('

Dua menit kemudian.

Kanyaja.

Mubazir, ndiasmu!

Hapus cepet!

'Gue gak mau tuh 😝'

Kanyaja.

Oke, Lo Gue report.

'Kejamnya dirimu ibunda:('

Read

'Iya-iya ini dihapus;)'

Read

'Beneran ini, OTEWE.'

Kanyaja.

Oke.

Rayhan sengaja membiarkan balasan Kanya. Cowok itu yakin Kanya tidak melihat perubahan storynya, melihat dari balasan Kanya.

'Tapiiii....

Boong 🤓'

Kanyaja.

Bngst!

Tunggu balasan Gue!

'Oke sayang😙😙😙😙'

Rayhan tertawa, membuat teman-temannya sepenuhnya melihat Rayhan.

"Beneran kasmaran ini! Ngeri sumpah!" ucap Alghan.

"Biarin, biarkan dia merasakan ke uwuan yang sementara," sahut Iqbal.

Rayhan menoleh sinis. "Iri bilang bos!"

Lihat selengkapnya