**
Pagi-pagi sekali Kanya sudah bangun, gadis itu bergegas untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah selesai gadis itu turun dari kamarnya dan melihat ke arah ruang tengah dimana disana terdapat Rayhan dan Faroz yang masih pulas.
Mereka berdua tidur diatas kasur lipat milik Kanya. Gadis itu mendekat dan membenarkan selimut Rayhan yang terjatuh.
"Pengen banget nonjok, Lo!" bisik Kanya kesal. Gadis itu menyentuh hidungnya yang menjadi korban sosoran Rayhan, dan tersenyum kecil.
"Gue baper sialan!" bisik Kanya lagi, gadis itu mengambil boneka squishynya dan berniat melemparkan ke arah wajah Rayhan, karena sadar perbuatannya akan membuat Rayhan bangun, gadis itu menurunkan tangannya kembali.
Kanya berjalan menuju dapur, gadis itu berencana membuat sarapan untuk teman-temannya. Setelah menyiapkan semua bahan masakannya, tangan gadis itu mulai mengolah bahan-bahan itu. Kanya berniat untuk membuat nasi goreng. Sesaat sibuk dengan masakannnya yang berada di atas motor, Kanya dikagetkan dengan kedua lengan yang melingkar di perutnya, di susul dengan kepala seseorang yang jatuh di bahu kirinya.
Jantung Kanya berpacu cepat antara terkejut dan .... ia tidak bisa mendeskripsikan rasa apa itu. Kanya melirikkan matanya ke sesamping dan melihat kedua mata Rayhan yang terpejam rapat, napasnya juga teratur.
"Kalau mau tidur di kasur," ucap Kanya mencoba untuk tetap tenang, walau perlahan kedua pipinya memanas.
Rayhan semakin mengeratkan pelukannya. "Gak mau, gini aja."
"Han, Gue mau masak," ucap Kanya.
"Yaudah masak aja, Gue gak ganggu," ucap Rayhan.
Dengan Rayhan yang seperti ini malah meengganggu fokus Kanya. Ingin teriak saja rasanya. Tapi kalau teriak nanti kedua temannya yang lain akan bangun.
"Ray—"
"Udah masak aja, cepet!" sela Rayhan yang tahu Kanya akan berkata apa.
Kanya menurut walaupun kesal, gadis itu mendengus ketika melihat Rayhan yang kembali nyaman tidur di bahunya.
"Nya, Lo udah mandi?" tanya Rayhan.
"Belum," jawab Kanya ketus.
"Tapi kok wangi ya?" ucap Rayhan lagi.
Kanya kesal, sudah tidak tahan lagi dengan tingkah Rayhan. Gadis itu meletakkan pisau di tangannya dan memasang kuda-kuda. Memperagakan gerakan melepaskan diri dari musuh ketika di serang dari belakang. Gerakan yang ia pelajari di Taekwondo. Dalam sekali hitungan, Rayhan terlepas dari pelukannya. Di tambah lagi tepukan kecil di pipi cowok itu yang di lakukan oleh Kanya.
"Mohon maaf, anda sedang di kenyataan bukan di dalam mimpi," ucap Kanya penuh penekanan. "Jadi silahkan ke kamar mandi," lanjutnya mempersilahkan Rayhan untuk segera ke kamar mandi.
Rayhan meringis. Cowok itu menggerutu seraya berjalan untuk mengambil air minum.
"Emang kalau Lo jinak itu perlu dipertanyakan," ucap Rayhan kesal, karena perlakuan Kanya tadi membuatnya terkejut setengah mati.
"Makanya gak usah macem-macem," jawab Kanya terkekeh.
"Lihat aja ntar, Gue buat jinak awas, Lo!" ucap Rayhan seraya menunjuk Kanya.
Kanya meirukan ucapan Rayhan tanpa suara, mengejek. "Gak takut."
Rayhan hanya menatap Kanya gemas.
**
Kanya berjalan keluar apartemen bersama Rayhan. Gadis itu memegang squishy-nya. Meremas boneka itu seakan-akan ingin menghancurkan seseorang. Siang ini, Kanya diajak Rayhan untuk pergi ke rumahnya. Meninggalkan Apartemen kepada Karina dan Faroz yang kembali sibuk menonton film berdua.
Bukannya gugup dan tidak mau, Kanya malah senang bukan main. Gadis itu dengan semangat pergi untuk mandi dan membuat sekotak kue bolu sebelum mandi untuk di berikan kepada mama Rayhan.
"Segitu sukanya Lo sama Squishy?" celetuk Rayhan bertanya, cowok itu menoleh kepada Kanya.
"Gak perlu ditanya lagi," jawab Kanya cuek.
"Archie juga suka, sama kayak, Lo. Suka bikin semua orang pusing kalau minta di cariin squishy yang kayak mobil-mobilan," ucap Rayhan lagi.
Mendengar ucapan Rayhan, Kanya mengernyit dan menoleh. "Archie?"
"Adik Gue," jawab Rayhan.
Kanya berhenti sebentar. "Sebentar," gadis itu berbalik dan lari menuju Apartemen.
"Kanya! Mau kemana?" teriak Rayhan bingung.
"Tunggu!" teriak Kanya menjawab tanpa menoleh.
Karena ingin tahu, Rayhan mengikuti Kanya kembali ke Apartemen. Setibanya di dalam Apartemen, Rayhan melihat Kanya yang sedang mengobok-obok almari tempat koleksi Squishynya.